Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Thursday, May 30, 2013

Contoh BAB I SKRIPSI dan atau TESIS

Contoh BAB I SKRIPSI dan atau TESIS (Edisi Revisi Mei 2016)

Varibel Penelitian:


HUBUNGAN SEMANGAT MISI GURU PAK DAN KUALITAS PAK TERHADAP PENGINJILAN DI SMA BUAH SEMANGKA BERDAUN SIRIH


Berdasarkan judul ini maka variable yang diteliti adalah:


X1 : Semangat Misi Guru PAK

X2 : Kualitas PAK

Y : Penginjilan di SMP/SMA/SMK ..


Hubungan : Kata Hubungan atau pengaruh pada judul skripsi atau tesis menegaskan tentang jenis studi yang dipakai. Jadi kata hubungan pada judul di atas menegaskan bahwa jenis studi yang dipakai adalah penelitian korelasi. Suatu penelitian yang berusaha mencari tahu apakah ada hubungan atau tidak antara variable-variabel yang diteliti, antara variable bebas dan terikat. Dalam hal ini apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara semangat Misi Guru PAK terhadap Penginjilan, ada hubungan yang positif dan signifikan antara Kualitas PAK yang dilakukan guru PAK dengan Penginjilan di Sekolah. Apakah semangat misi Guru PAK dan Kualitas PAK secara bersama-sama memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap Penginjilan. Artinya bila Guru PAK mempunyai semangat misi maka guru PAK akan memperhatikan Penginjilan di sekolah. Bila Guru PAK melaksanakan Pembelajaran Agama Kristen secara berkuliatas maka akan memiliki hubungan denga Penginjilan (peserta didik memahami dan percaya Yesus Kristus).

Perlu diketahui bahwa studi korelasi tidak mutlak memakai kata “hubungan” atau “pengaruh” di depan judul. Bila tidak ada kata ini di judul maka dalam Bab III bagian metodologi harus dijelaskan bahwa metodologi yang dipakai adalah metodologi kuantitatif dengan jenis studi korelasi yaitu usaha untuk mencari tahu adakah hubungan antar variable yang diteliti, tetapi bila meneliti sebab akibat antara variable-variabel yang diteliti maka pakailah kata pengaruh (tapi ingat ada unsure ekperimen).


BUAH SEMANGKA BERDAUN SIRIH dalam judul di atas hanya bersifat eupemisme. Jadi tidak ada nama SMA BUAH SEMANGKA BERDAUN SIRIH


Contoh Latar Belakang Masalah dari Judul di atas dapat dilihat sbb:


BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah


Guru Pendidikan Agama Kristen di sekolah adalah orang-orang yang secara professional melakukan salah satu tugas gereja yaitu Pendidikan Agama. Tentang tugas ini E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar menyatakan: “PAK adalah salah satu dari tugas gereja yang banyak itu jadi bukan satu-satunya tugas gereja, melainkan satu di antara yang lain”. (1996:20)

Selanjutnya kedua ahli ini menegaskan, “…PAK merupakan suatu fungsi gereja yang amat penting, perlulah kita menitikberatkan bahwa PAK itu adalah pendidikan yang seharusnya ditanggung dan dilaksanakan oleh gereja sendiri”( Homrighausen dan Enklaar, 1996:20). Di Indonesia PAK tidak hanya menjadi tanggungjawab Gereja tetapi juga oleh pemerintah. Akan hal ini ada sisi positifnya yaitu biaya yang ditanggung gereja untuk pelaksanaan PAK di sekolah menjadi berkurang karena pemerintah menggaji guru Agama Kristen yang telah menjadi guru dengan status pegawai negeri, sedangkan Guru PAK yang berstatus swasta dan mengajar di sekolah diberi honor oleh Yayasan dan atau oleh pemerintah melalui dana bantuan pemerintah.

Di atas telah dikatakan bahwa PAK adalah salah satu tugas gereja. Pernyataan ini dapat dipahami dalam konteks bahwa gereja adalah tubuh Kristus maka apa yang dilakukan dan diajarkan Gereja bersumber dari Yesus Kristus. Jadi tugas gereja adalah tugas yang dimandatkan oleh Yesus Kristus. Jelaslah bahwa Guru PAK melakukan salah satu tugas mulia dari Yesus Kristus yaitu mengajar. Yesus Kristus semasa hidup dan pelayanan-Nya di bumi melakukan tugas mengajar (bnd. Mat.5:2, 9:35, 26:55, 21:23, Luk. 12:1). Dalam ayat-ayat ini memaparkan kegiatan pelayanan Yesus dalam hal mengajar, Yesus dari kota ke desa dan dari desa ke kota melakukan tugas mengajar, memberitakan Injil kerajaan Allah dan melenyapkan kelemahan atau mujizat-mujizat. Seperti menyembuhkan, mengusir roh jahat dan lain-lain.

Merujuk pada paparan di atas maka pekerjaan mengajar yang dilakukan Guru adalah tugas yang mulia. Oleh karena itu, pekerjaan mengajar mesti dilakukan secara sungguh-sungguh. Guru Pendidikan Agama Kristen yang melaksanakan tugas pengajaran Agama Kristen di sekolah-sekolah Negeri maupun swasta tidak hanya sebatas menyampaikan materi Pengajaran Agama Kristen tetapi lebih dari pada itu Guru PAK harus berhati misi yaitu punya semangat memberitakan Injil yaitu kabar keselamatan kepada peserta didik. Sering Guru Agama Kristen di sekolah hanya sebatas mengajar dalam arti mentrasfer pengetahuan saja, tidak peduli dengan misi Kristen yaitu menyampaikan berita Keselamatan dari Yesus Kristus kepada peserta didik yang diajarnya. Hal ini dapat terjadi karena kurangnya semangat misi dalam diri Guru Pendidikan Agama Kristen. Para Guru PAK harus berada dalam misi-Nya Tuhan atau mission dei. Allah mengutus anak-Nya dan anak-Nya mengutus Gereja untuk menyampaikan kabar keselamatan.

Semangat misi yang harus dimiliki Guru Pendidikan Agama Kristen adalah kecintaan akan orang-orang berdosa yang perlu mendengar berita Injil Yesus Kristus. Akan hal ini E.G. Homrighausen dan I.H. Enklaar menyatakan “Injil Yesus Kristus harus diberitakan sedemikian rupa hingga memulihkan manusia. Injil hendak mentobatkan orang. Injil mengadili manusia dan menyelamatkannya” ( Homrighausen dan Enklaar, 1996:20). Kedua ahli pendidikan ini melanjutkan dengan menyatakan “penginjilan itu tidak lain dari pada membawa Yesus Kristus kepada sesame kita, sehingga mereka dapat berjumpa muka, dalam suatu pertemuan perorangan yang mesra”. ( Homrighausen dan Enklaar, 1996:20). Yang dimaksud dengan mesra disini yakni perjumpaan dengan Yesus Kristus itu membuat orang yang menerima Yesus mengalami kebahagiaan dalam hidupnya. Suatu kebahagiaan yang tidak ada bandingnya. Masalah yang terjadi yaitu bahwa tidak banyak Guru PAK yang menaruh perhatian pada kecintaan memperkenalkan Yesus kepada orang lain, kepada peserta didik yang Kristen maupun yang bukan Kristen ( Homrighausen dan Enklaar, 1996:20). Hal ini bukan Kristenisasi tetapi hak menawarkan kabar keselamatan itu kepada peserta didik. Jadi pekaran Injil adalah tugas gereja yang dalam hal ini salah satunya dilakukan melalui Pendidikan Agama Kristen.

Pendidikan Agama Kristen yang dilaksanakan di sekolah juga harus menunujukkan kualitas yaitu perubahan yang dihasilkan melalui Pendidikan Agama Kristen. Perubahan itu teralami dalam diri peserta didik yang mengikuti PAK di sekolah. Untuk kualitas PAK di sekolah maka perlu tujuan PAK yang secara jelas akan dicapainya. Untuk mencapai kualitas PAK maka perlu ditopang dengan materi pengajaran. Materi pengajaran Agama Kristen bersumber dari Alkitab. Pengajaran firman berkuasa merubah hidup peserta didik. Inilah kualitas PAK itu yaitu PAK di sekolah harus memberi perubahan yaitu pertobatan dalam diri peserta didik. Perubahan itu meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Firman Tuhan menegaskan bahwa seseorang harus mengasihi Tuhan dengan segenap akal (segenap kognitifnya), segenapk budi (segenap psikomotorik), segenap hati (segenap afektif). Kenyataan yang terjadi adalah bahwa peserta didik terpuruk dalam berbagai perilaku yang tidak sesuai dengan PAK yang dilaksanakan di sekolah.

Penginjilan adalah tugas gereja. Penginjilan dapat dipahami sebagai upaya Gereja membangun tubuh Kristus dengan cara bersekutu, menyembah, dan melayani Dia secara utuh. Oleh sebab itu, orang percaya perlu memahami bahwa penginjilan itu merupakan bagian dari upaya membangun tubuh Kristus.( Midia KH. Sirait, 1999:14)

Pemahaman ini sangat penting karena penginjilan tidak dapat dipisahkan dari pribadi dan karya Tuhan Yesus Kristus. Para murid diperintahkan Yesus untuk mewartakan Injil (kabar baik), dalam perintah ini terdapat amanat didaktik yaitu “menjadikan orang-orang untuk menjadi murid Yesus Kristus, atau menjadi murid-Ku (Mat. 28:18-20; bnd. Kis. 1:8).

Guru PAK sebagai bagian dari anggota gereja ikut terlibat dalam kegiatan penginjilan. R. C. Sproul menyatakan, “Semua anggota Gereja hendaklah menjadikan Amanat Agung sebagai tujuan hidup dan bertanggung jawab untuk menjalankannya dengan setia”.( R. C. Sproul, 1997:286). Searah dengan pemahaman ini, Billy Graham menyatakan: setiap orang Kristen harus mewartkan Injil Yesus Kristus, yaitu berita damai sejahtera kepada orang-orang yang belum mengenal Kristus. Ini berarti setiap orang Kristen harus menjadi sarana untuk menyalurkan damai Yesus Kristus ke dalam hati orang-orang.( Billy Graham, 1999: 164-165)

Menurut Stphen Tong, sifat Injil Yesus Kristus adalah universal, berita itu berlakuk bagi siapa saja. Semua orang dari suku bangsa manapun mesti mendengarkan Injil Yesus Kristus (1988:20)

Berdasarkan pemaran di atas maka dirumuskan tiga variable penelitian yaitu: semangat misi Guru PAK (X1) dan kualitas Pendidikan Agama Kristen (X2) terhadap Penginjilan di SMA Buah Semangka Berdaun Sirih.(SMA Buah Semangka Daun Sirih bukan nama sebenarnya, ini gaya saya menyatakan suatu maksud. Tidak ada SMA Buah Semangka Berdaun Sirih, hanya sekedar istilah namun punya makna tersendiri, pembaca hendaklah memahami dalam gayanya)


B. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidentifikasi beberapa pokok masalah sbb:

1. Apakah hubungan antara semangat misi Guru PAK dengan penginjilan di SMA ………?

2. Bagaimana seorang Guru PAK sebagai penginjil dapat melaksanakan tugasnya secara baik di sekolah?

3. Apakah penginjilan adalah tugas dan tanggung jawab Guru PAK?

4. Apakah kualitas PAK memiliki hubungan dengan penginjilan di SMA ……..?

5. Apakah semangat misi dan kualitas PAK secara bersama-sama mempengaruhi penginjilan di SMA ………………?


C. Batasan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka menjadi jelas bahwa ada beberapa masalah yang tidak dapat diselesaikan secara menyeluruh. Oleh karena itu maka penelitian ini dibatasi pada masalah no. 1 dan 4 dengan variable terikat penelitian ini yaitu Penginjilan di SMA Buah Semangka Berdaun Sirih. Jelasnya penelitian ini dibatasi pada variable berikut:

1. Semangat Misi Guru PAK

2. Kualitas PAK

3. Penginjilan di SMA Buah Semangka Berduan Sirih


C. Rumusan Masalah


Demi terarahnya penelitian ini maka rumusan masalah berdasarkan batasan masalah di atas dapat dirumuskan sebagai berikut:


1. Seberapa besar hubungan semangat misi Guru PAK terhadap Penginjilan di SMA ……..?

2. Seberapa besar hubungan kualitas PAK terhadap Penginjilan di SMA ………..?

3. Seberapa besar hubungan antara semangat misi Guru PAK dan Kualitas PAK baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap Penginjilan di SMA …….?


E. Tujuan Penelitian


Adapun tujuan penulisan skripsi ini, adalah:

1. Untuk menjelaskan seberapa besar hubungan semangat misi Guru PAK terhadap Penginjilan di SMA ……..?

2. Untuk menjelaskan seberapa besar hubungan kualitas PAK terhadap Penginjilan di SMA ……….?

3. Untuk menjelaskan seberapa besar hubungan antara semangat misi Guru PAK dan Kualitas PAK baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap Penginjilan di SMA ……..?


F. Kegunaan/Pentingnya Penelitian


1. Memberikan kontribusi bagi Gereja untuk digunakan sebagai bahan pembinaan warga Gereja.

2. Memberikan kontribusi bagi disiplin ilmu teologi, khususnya penginjilan dalam kaitannya dengan tugas seorang guru PAK.

3. Memberikan kontribusi bagi civitas akademika STT ……... (tempat mahasiswa akan menyelesaikan studi)


Baca Juga:

1. Pengertian Variabel

2. Judul Penelitian Pendidikan Agama Kristen

3. Contoh Bab I Tesis

4. Contoh Penelitian Bab I dan II Skripsi

5. Cara Menyusun 4 Variabel

6. Penelitian Misiologi dan Teologi

7. Penelitian Disertasi

Tuesday, May 28, 2013

Contoh Bab I Tesis



Hubungan Kecapi Roh Kudus Terhadap Pertumbuhan Iman Peserta Didik di SMA Pohon Kelapa

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah


Pertumbuhan iman tidak lain yakni adanya perubahan-perubahan yang teralami dalam diri setiap orang Kristen. Perubahan itu seperti: semangat berdoa, semangat memuji Tuhan baik dengan not atau tanpa not (pujian dari hati yang terucap dalam mulut pada saat beribadah), sebuah pengalaman kelompok Kristen karismatik. Dulu dosenku mengajar aku menyanyi tanpa not. Kebetulan saya dari denominasi Calvinis. Sang dosen it uterus member ajaran dan dorongan untuk masuk dalam pujian penyembahan dengan menyanyikan lagu-lagu karangan sendiri, yang saya sebut dengan nyanyian tanpa not. Teman-teman mahasiswa pada waktu itu menyanyi dengan sangat menikmati. Saya hanya terdiam saja karena belum biasa. Pertumbuhan iman itu tidak hanya pada dua unsure yang telah disebutkan, masih banyak lagi indicator-indikator pertumbuhan iman. Fokus perhatian disini adalah pada lagu-lagu yang dalam judul penelitian ini disebut dengan istilah “kecapi Roh Kudus”. Istilah ini merupakan istilah teknis teologis yang penulis pakai untuk menunjuk pada orang-orang Kristen dari segala zaman yang diilhami Roh Kudus untuk mengarang lagu-lagu rohani Kristen. Lagu-lagu Kristen itu ada yang memiliki nilai pendidikan yang berdampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan iman.
Suatu saat penulis berada di Kalimantan, tepatnya di sungai pinyu. Pada waktu itu hendak mengambil uang dari ATM. Ketika tiba di lokasi ternyata listrik padam, penulis harus menunggu, kira-kira mulai jam 09.00 pagi sampai jam 3 sore, persiapan waktu itu tidak cukup untuk kembali ke sebuah kota yang harus ditempuh selama 2 jam. Sangat melelahkan, ingin maka tapi kuatir tidak punya untuk transport kembali ke tempat tujuan. Sambil menanti ATM beroperasi, ada mahasiswa yang lewat, ingin meminta tolong tapi rasanya tidak pantas, niat itu diurungkan. Jam 3 ATM bisa beroperasi karena listrik kembali berfungsi. Setelah mengambil uang kemudian kembali ke kota tujuan, dalam perjalanan muncul dalam hati syair-syair seperti ini:
Apapun juga menimpamu Tuhan pelihara … (dst), sebuah syair lagu yang dikenal dalam buku nyanyian KJ (Kidung Jemaat). Penulis mengalami semangat dari syair lagu ini. Lagu ini mendidik tentang pemeliharaan Tuhan bagi orang-orang percaya. Ada pula syair yang lain:

Sandaranku tiada yang lain melainkan darah domba-Hu
Di atas Yesus Karangku, aku berdiri dan teguh
Dasar yang lain rebah runtuh
Segenap Amalku tiada yang lain melainkan darah domba-Hu
Di atas Yesus karangku, aku berdiri dan teguh
Dasar yang lain rebah runtuh.
Perbuatan baik tidak menentukan keselamatan, keselamatan itu karena Yesus Kristus yang telah member nyawa-Nya bagi keselamatan manusia dari dosa.

Apapun juga menimpa Tuhan peliharaku
….. sayang syair selanjutnya saya sudah lupa, akan tetapi kata-kata mengandung unsure didaktik yang mulia.
Fakta menunjukkan bahwa sekelompok orang bernyanyi tanpa menikmati makna syair yang terkandung dalam syair tersebut. Ada yang bernyanyi lagu-lagu Kristen sekedar bernyanyi. Ada pula yang bernyanyi jika ada air kata-kata. Maksudnya kalau ada minuman beralkohol. Orang-orang seperti ini mampu bernyanyi dari malam sampai subuh.
Inti masalah penelitian ini yaitu seberapa besar hubungan antara lagu-lagu Kristen dengan pertumbuhan iman peserta didik di SMA ……

Identifikasi Masalah

1.    Apakah kecapi Roh Kudus hanya terbatas pada syair lagu-lagu Kristen?
2.    Apakah kecapi Roh Kudus mempunyai hubungan dengan pertumbuhan iman peserta didik SMA Pohon Kelapa?
3.    Apakah ada hubungan Roh Kudus dengan syair-syair lagu Kristen
4.    Apakah setiap orang Kristen adalah kecapi Roh Kudus?
5.    Apakah nyanyian tanpa not adalah bagian dari kecapi Roh Kudus?
6.    Apakah nyanyian dengan not adalah bagian dari kecapi Roh Kudus?

 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas Nampak bahwa ada banyak masalah  yang mempengaruhi variable pertumbuhan iman Peserta Didik SMA Pohon Kelapa. Masalah-masalah tersebut tidak dapat diselesaikan secara m,enyeluruh dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan karena berbagai keterbatasan seperti: dana, tenaga dan biaya. Oleh karena itu penelitian ini hanya dibatasi pada variable no. 2 yaitu hubungan kecapi Roh Kudus dengan pertumbuhan iman peserta didik siswa SMA Pohon Kelapa.

Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecapi Roh Kudus terhadap pertumbuhan iman peserta didik SMA Pohon Kelapa?

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejauh mana hubungan antara Kecapi Roh Kudus dengan pertumbuhan iman peserta didik SMA Pohon Kelapa

Pentingnya Penelitian

Penelitian ini berguna secara teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini memberi kontribusi bagi pengembangan disiplin Ilmu PAK dalam bidang music gereja (nyanyian). Sedangkan secara praktis, penelitian ini berguna bagi penulis dan guru PAK lainnya yang akan mengadakan penelitian lanjutan terhadap hasil penelitian ini.


BAB II
LANDASAN TEORITIS-TEOLOGIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


Landasan Teoritis

Kecapi Roh Kudus (X)
Pertumbuhan Iman ( Y)

Kerangka Berpikir

Pengajuan Hipotesis


Bahasan Bab II akan diposting dalam postingan berikutnya.
Semoga menginspirasi
Catatan:
SMA Pohon Kelapa adalah istilah semaran saja, tidak dalam arti sebenarnya karena tidak ada SMA Pohon Kelapa.
Belum memakai sumber-sumber (tidak ada fotenote), akan saya lengkapi kemudian
Selamat berkarya untuk para kecapi Roh Kudus di Seluruh Indonesia

Bila ada Komentar, silakan. Asal tidak mengandung SARA


Thursday, May 16, 2013

kata-kata kunci isi blog



Apa yang ada dalam blog ini: Skripsi Pendidikan Agama Kristen, Bab 1 Tesis Pendidikan Agama Kristen, judul skripsi pendidikan agama Kristen, judul-judul tesis magister pendidikan agama Kristen, judul tesis pendidikan agama Kristen, skripsi pak, contoh skrispi pendidikan agama Kristen, contoh skripsi s.pd.k, judul disertasi pendidikan agama, kumpulan judul skripsi teologi kristen, tesis pendidikan agama kristen, disertasi pendidikan agama kristen.
Selanjutnya:

Kami sedang mempersiapkan beberapa kebutuhan seperti: Skripsi Pendidikan Agama Kristen, Contoh Skripsi Pendidikan Agama Kristen, Contoh Tesis Pendidikan Agama Kristen, Judul Skripsi Pendidikan Agama Kristen, Judul Skripsi PAK, Tesis Pendidikan Agama Kristen

Tuesday, May 14, 2013

Disertasi Pendidikan Agama Kristen


Disertasi Pendidikan Agama Kristen
Disertasi merupakan karya akhir dari seorang calon doktor. Dalam lingkungan Sekolah Tinggi Teologi dikenal beberapa bidang konsentrasi antara lain:
1.    Teologi
2.    Pendidikan Agama Kristen
3.    Misi
4.    Musik Gereja
5.    Kepemimpinan
6.    Pastoral
Di Indonesia, ketika seseorang menyelesaikan salah satu atau beberapa konsentrasi di atas dan mendapat gelar: D.Th.
Mengerjakan Disertasi memang menyenangkan karena kita akan menemukan teori (bila kita ingin memakai penelitian kualitatif) dan menguji  teori (bila memakai penelitian kuantitatif). Untuk seseorang, tersedia waktu yang luang untuk full mengerjakan disertasi, tetapi ada pula yang super sibuk sehingga hampir-hampir tidak punya waktu untuk menulis disertasi.  Mereka punya konsep-konsep tentang variabel penelitian disertasi namun karena terlalu sibuk sehingga sulit untuk dituangkan dalam bentuk tulisan. Untuk kendala ini ada cara-cara menyelesaikannya. Jika berminat maka dapat menghubungi kami di: 081388662585.