Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Monday, May 29, 2017

Kumpulan Informasi Peluang dapat dollar


Kuliah dan meneliti adalah pekerjaan yang membuat hati bergembira. Kegembiraan itu akan bertambah seiring dengan fasilitas penopang studi. Salah satunya adalah biaya kuliah, uang makan, uang jajan, uang buku, biaya penelitian skripsi, tesis dan disertasi. Ya disini saya kumpulkan beberapa informasikan yang memberi peluang mendapat dollar. Peluang ini tentu bergantung kita, jika kita bertekun maka akan dapat penghasilan yang besar tetapi harus dimulai dari yang sedikit. Baiklah kini saya bagikan informasi tersebut: 1. Pertama, coba di Al.ly. Perhatikan di artikel "Kesehatan Tubuh":  Kedua, Rejeki Shortener 3. Ketika,  Kumpulan Skripsi 4. Kumpulan Judul Skripsi PAK dan Teologi:  Kepemimpinan Transformatif:  Apa yang saya informasikan diatas yakni kesediaan kita untuk memanfaatan jasa shortener atau pemendek link. Dari sinilah kita dapat dollar. Silakan kunjungi Rejeki Shortener Ya untuk mendapatkan dollar kita harus berdoa dan bekerja, kita mesti membangun iman dalam diri kita untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan. Iman tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan seorang yang percaya kepada-Nya. Itulah sebabnya mari kita perhatikan uraian singkat tentang iman Kristen berikut ini: 1. Iman sebagai kepercayaan (Believing)

Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun demikian harus dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang kebenaran-kebenaran yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi iman sebagai kepercayaan tertuju pada dimensi kognitif.

2. Iman sebagai keyakinan (Trusting)

Dimensi iman sebagai keyakinan tertuju pada dimensi afektif yaitu mengambil bentuk dalam hubungan mempercayakan diri, serta yakin akan Allah secara pribadi, yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
3. Iman sebagai tindakan (Doing)
Iman Kristen sebagai suatu respons terhadap kerajaan Allah dalam Yesus Kristus, harus mencakup pelaksanaan kehendak Allah. Dimensi tindakan ini memperoleh perwujudan dalam kehidupan yang dijalani dalam kasih agape, yakni mengasahi Allah dengan jalan mengasihi sesama manusia.

Pembahasan Pertumbuhan Iman
Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan namaNya (Yohanes 15:7; Efesus 2:10)”( Nacy Poyah & Bentty Simanjuntak, 2004: 30)
1. Iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus.(Rom. 10:17)
2. Iman timbul dari Berita Injil, (Filp 1:27).
Bagaimana iman dapat tumbuh, sebagai contohnya dapat dilihat pada kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Mark. 5:25-29) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Kalimat “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,” menjelaskan darimana iman perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki harapan baru dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28).
Menurut Ichwei G. Indra, dalam Alkitab sedikitnya terdapat 7 cara yang dapat menguatkan iman, yakni (Ichwei G. Indra, 1993: 15)
1. Ucapan syukur kepada Allah (Mzm 50:23). Salah satu cara untuk dapat menguatkan iman adalah dengan menaikkan pujian dan menyampaikan ucapan syukur kepada Allah.
2. Mengakui Dosa Kepada Allah (Mzm.32:3, 5). Ketika Daud memberitahukan dosa dan salahnya kepada Allah, ia bukan hanya beroleh pengampunan dosa, tetapi imannya juga dikuatkan.
3. Berdoa Kepada Allah (Yes.40:31). Berdoa adalah hal yang paling penting, apalagi saat menantikan Tuhan dengan tenang dan teratur didalam doa. Tanpa berdoa, iman tidak akan ada.
4. Berpegang pada Firman Allah (Roma 10:17). Iman timbul dari pendengaran, jika menginginkan iman tumbuh dan dikuatkan, renungkanlah dan berpeganglah selalu pada Firman Allah.
5. Gunakanlah Iman (Mat.25:29). Iman harus digunakan, maka kehidupan akan berkemenangan setiap hari.
6. Saksikanlah Iman (Rm.10:10). Maksudnya adalah kesaksian tentang apa yang telah dilakukan Allah.
7. Layanilah dengan Iman (Yak.2:17). Bekerja terus dan melayani Tuhan dan sesama dengan bersandar kepada pimpinan Roh kudus yang senantiasa memberikan kekuatan iman.
Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ‘Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut:
1. Berdoa, Martin Luther menyebut doa adalah nafas hidup orang percaya. Dalam doa dapat menyampaikan pengakuan akan kuasa dan kemuliaan serta kekudusan Tuhan, pergumulan sebagai orang beriman, dan juga memohon pengampunan dosa kepadaNya.
2. Membaca Firman Tuhan. Manusia mengenal Allah yang menyatakan diriNya dalam sejarah keselamatan melalui Firman dan karyaNya. KaryaNya dinyatakan melalui para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam Alkitab. Membaca Alkitab adalah upaya dalam mengenal Allah, menggali yang kehendak Allah
. 3. Beribadah. Ibadah adalah pengabdian hidup dan pelayanan terhadap Tuhan dan sesama. Ibadah adalah aktivitas hidup beriman. Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan (Kelompok Kerja PAK-PGI, 2004: 30)

Salam shortener

Monday, May 22, 2017

Contoh SKripsi Pendidikan Agama Kristen

Kabar gembira untuk mahasiswa Teologi dan PAK. Kami memberikan "Contoh Skripsi Pendidikan Agama Kristen" mulai dari bab I, Bab II dan Bab III. Segera baca dan temukan sesuatu yang mendorong Anda dalam penelitian skripsi S Pd K dan S.Th. Berikut contoh skripsi Pendidikan Agama Kristen yang kami janjikan.

JUDUL SKRIPSI: Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.

BAB I
PENDAHLUAN

A. Masalah Penelitian

Narasi Suci, yaitu kitab Kejadian 1:27 menegaskan bahwa “manusia dicipta oleh Allah segambar dan serupa”. Teks lengkapnya demikian: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.” Narasi ini secara internal merupakan inspirasi Allah yang berlangsung dalam diri Musa kemudian disampaikan dalam bentuk tulisan. Isi kitab Kejadian, khususnya Kejadian 1-2 yang menceritakan penciptaan langit dan bumi secara sistematis dan sistemik diyakini umat Israel dan gereja sepanjang zaman sebagai Firman TUHAN.
Narasi Kejadian 1:27 menegaskan bahwa manusia dicipta segambar dan serupa dengan Allah. Hal yang hendak ditegaskan disini yakni “pikiran” adalah pemberian TUHAN. Oleh karena pikiran adalah pemberian TUHAN maka siapapun yang menggunakan pikiran dan menghasilkan kebenaran (pikiran yang benar/mendalam/meluas) tentu diyakini berasal dari TUHAN, walaupun pemikir tersebut tidak percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadinya. Jadi, point penting yang hendak ditegaskan disini yakni “pikiran adalah pemberian Allah”, termasuk pikiran para filsuf terkenal.
Dalam konteks berpikir, sering orang percaya menganggap pemikiran para filsuf dapat menyesatkan. Sikap demikian membuat orang percaya, termasuk mahasiswa teologi (sebagian orang), menghindari pembahasan tentang pokok-pokok pemikiran para filsuf. Dalam kasus ini diambil pemikiran Plato tentang idea-idea. Pemahaman tentang idea-idea oleh Plato memang menyulitkan untuk dipahami. Akan tetapi bila orang dengan keyakinan dan pemikiran yang terkontrol oleh iman dan lindungan kasih maka akan menemukan pemahaman yang baik tentang apa yang disampaikan Plato tentang idea-idea. Pemahaman tersebut dapat dikorelasikan dengan episteme Pendidik Kristen di sekolah-sekolah formal maupun di gereja. Berdasarkan topik ini maka variabel yang diteliti yakni: “Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”





B. Identifikasi Masalah

1. Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
2. Bagaimana pemahaman idea-idea Menurut Plato?
3. Bagaimana pemahaman modern tentang idea-idea
4. Bagaimana idea-idea yang subjectif dan objektif
5. Apakah konsep idea-idea Plato dikorelasikan dengan Pendidikan Kristen?

C. Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas nampak bahwa ada banyak masalah yang perlu dicari jawaban melalui penelitian. Akan tetapi hal itu tidak dapat diakomodir secara menyeluruh dalam penelitian skripsi ini karena beberapa alasan, yakni keterbatasan daya, dana dan waktu, maka penelitian ini perlu dibatasi. Batasan ini dapat dilihat dalam pembatasan masalah.Bagaimana Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”?

D. Pembatasan Masalah

Demi terarahnya penelitian ini maka penelitian ini dibatas pada bagaimana Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”?

E. Perumusan Masalah

Bagaimana Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”?

F. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini yakni hendak menjelaskan tentang Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.?

G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dan kegunaan dari penelitian yang dilaksanakan ini adalah sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Melalui penelitian ini, peneliti makin dapat mendalami bagaimana pentingnya Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”. Dengan demikian pengetahuan peneliti makin diperkaya. b. Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan perbandingan bagi mahasiswa yang meneliti berikutnya khususnya yang berhubungan dengan Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”
c. Sebagai sumbangsih bahan literature kepustakaan diperpustakaan Sekolah Tinggi Teologi .....yang membahas tentang Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”

2. Secara Praktis

a) Dengan menggumuli karya tulis ini, peneliti dapat memahami mengenai Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.” Dengan demikian, peneliti dapat belajar untuk mempraktekkannya ditengah-tengah pelayanan dan masyarakat.
b) Dari hasil penelitian ini, dapat menolong para pembaca secara khusus mahasiswa Sekolah Tinggi Teologia .....untuk mendalami Bagaimana korelasi Korelasi Pemikiran Plato Tentang Idea-idea dalam Pendidikan Agama Kristen.”

BAB II
KAJIAN TEORITIS-TEOLOGIS PEMIKIRAN FILSUF

A. Filsafat tentang “Ide”

Berfilsafat berarti berpikir secara radikal (sampai ke akar-akarnya) tentang realitas yang dipikirkan. Hasil dari proses berpikir demikian menghasilkan “kebenaran” sehingga filsafat selalu berhubungan dengan cinta hikmat atau kebijaksanaan. Salah satu realitas yang dipikirkan secara filosofis oleh Plato adalah “ide-ide”. Jadi, ide-ide merupakan inti dasar seluruh proses berpikir secara mendalam atau filsafat Plato. Ide yang dimaksud Plato tentunya berbeda dengan pengertian masa kini tentang ide. Dalam dunia kontemporer atau dunia masa kini, sebagian orang (penganut disiplin ilmu di luar bidang filsafat) mengartikan ide sebagai sebuah gagasan atau respon yang hanya ada dalam pikiran semata. Menurut wikipedia “Orang-orang modern berpendapat ide adalah gagasan atau tanggapan yang ada di dalam pemikiran saja.” Oleh karena itu ide dianggap terlampau bersifat subjektif. Namun ide menurut Plato adalah sesuatu yang bersifat objektif. Tentu yang objektif lahir dari sebuah konsep yang merupakan abstraksi tentang sesuatu yang ril. Ada ide-ide yang terlepas dari orang yang berpikir atau oleh “subjek yang berpikir”. Jadi, apa itu ide menurut Plato? Apakah pengertiannya tentang ide itu sama dengan ide yang dipahami dalam definisi kamus, definisi konseptual oleh para peneliti di kampus seperti penelitian mahasiswa sarjana sampai doktor? Ini menimbulkan masalah sehingga perlu dicari jalan keluar sebagai sebuah jawaban.





B. Deskripsi Ide Menurut Plato

Mencari pengertian ide-ide yang persis sama dengan maksud Plato bisa terwujud tetapi juga belum secara maksimal terwujud. Hal ini karena pemahaman orang-orang yang mengdakan pembahasan teoritis tentang Maksud Plato tentang ide dikumpulkan dari riset terhadap literatur-literatur sumber pertama dan sumber-sumber sekunder (tambahan). Dalam pembahasan ini, penulis membangun epistemologi ide menurut Plato dari sumber-sumber sekunder. Alangkah unggulnya jika menggunakan sumber pertama. Namun karena berbagai keterbatasan maka paparan tentang ide menurut Plato terpaksa dilakukan melalui sumber-sumber sekunder yang bertebaran di internet.

Dalam wikipedia diperoleh informasi bahwa menurut Plato “idea tidak diciptakan oleh pemikiran manusia. Dengan demikian idea tidak tergantung pada pemikiran manusia, melainkan pikiran manusia yang tergantung pada idea. Idea juga dipahami sebagai citra pokok dan perdana dari realitas, nonmaterial, abadi, dan tidak berubah. Ide demikian sudah ada dan berdiri sendiri di luar pemikiran sang pemikir (manusia yang berpikir). Selanjutnya idea-idea ini saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
Untuk memahami secara baik apa yang dimaksud Plato tentang ide, wikipedia membuat sebuah contoh:

“idea tentang dua buah lukisan tidak dapat terlepas dari idea dua, idea dua itu sendiri tidak dapat terpisah dengan idea genap. Namun, pada akhirnya terdapat puncak yang paling tinggi di antara hubungan idea-idea tersebut. Puncak inilah yang disebut idea yang “indah”. Idea ini melampaui segala idea yang ada.” (wikipedia.org/wiki/Plato, diakses 23 Mei 2017)

Berdasarkan contoh di atas, ide tidak lain adalah “sesuatu yang tetap kekal tidak berubah” Ide adalah sesuatu yang tetap kekal tidak berubah itu adalah ide atau “sesuatu yang tetap kekal tidak berubah itu adalah ide.”

Idea-idea dalam gagasan Plato, tidak lain yakni ide sebagai sesuatu yang memimpin pemikiran manusia. Dengan demikian Ide bukanlah hasil pemikiran subjektif, melainkan ide itu objektif. Ide lepas dari subjek yang berpikir. Dalam hal ini harus disadari bahwa meskipun setiap orang yang berpikir berbeda dengan orang yang lain, anak kembarpun tidak persis sama. Namun subjek berpikir itu adalah manusia. Inilah idenya yang tak berubah itu.

Jadi, dapat dikatakan bahwa adanya suatu pengamatan dan pengungkapan oleh subjek berpikir yang serba bervariasi dan berubah itu merupakan pengungkapan atas ide yang tidak berubah. Ini jelas, subjek berpikir dapat mengamati satu benda yang sama tetapi masing-masing subjek berpikir itu mempunyai pendapat lain. Lalu dunia ide, yang merupakan dunia tanpa perubahan, tanpa kejamakan dalam artian bahwa (yang baik hanya satu, yang adil hanya satu, dan sebagainya) dan bersifat kekal. Ide-ide di dunia hadir dalam benda yang kongkrit, ide manusia ada pada tiap manusia, ide kucing ada pada tiap kucing. Benda-benda tersebut juga mengambil peran dan berpartisipasi dengan ide-idenya. Misalnya ada kucing sakti, kucing kampung, kucing peliharaan. Dalam contoh tersebut terdapat ide kucing, ide sakit, ide kampung, ide peliharaan. Ide tersebut berfungsi sebagai contoh benda-benda yang diamati oleh setiap orang di dunia ini (Hadiwijono, 2005:41).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian merupakan keseluruhan prosedur yang dipakai dalam penelitian sebagaimana yang akan dikemukakan dalam Bab III. Oleh karena itu Bab III disebut Bab Metodologi. Disebut bab Metodologi karena dalam bab ini akan dikemukakan tahapan proses penelitian, seperti: tempat penelitian, waktu penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, teknik analisa data dstnya. Dalam dalam penelitian ini hanya beberapa prosedur yang dikemukakan.

A. Metode Penelitian

Penelitian Ilmiah selalu menggunakan metode ilmiah. Artinya metode yang dipakai dalam penelitian adalah metode yang telah dipakai dalam dunia penelitian. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif non empiris, yaitu penelitian yang bersifat kajian teoritik (penelitian pustaka). Memang tidak ada penelitian yang tidak menggunakan kajian teoritik atau penelitian pustkan. Hanya saja dalam contoh ini, penulis tidak mengadakan penelitian lapangan. Hanya berada di depan komputer dan surving di internet untuk mendapatkan informasi tentang variabel yang diteliti. Dalam penelitian kualitatif selalu ada penelitian teoritik dan empiris, atau penelitian yang didasarkan pada kebenaran rasional (kajian pustaka) dan penelitian lapangan. Penelitian Kualitatif tipe ini disebut dengan penelitian kualitatif dengan penelitian lapangan.

B. Analisa Data

Analisa Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis data bersifat deskriptif. Selain itu dipakai analisis teologis berkait dengan beberapa teks suci yaitu ayat-ayat Alkitab yang dipakai dalam penelitian ini. Analisis teologis atas teks tetap memperhatikan hasil eksegesis (Yun = menggali arti) untuk menafsirkan kitab suci dalam konteks aslinya (Gerald O’Colline dan Edward G. Farrugia, 1996:66) yang dapat dipakai untuk kepentingan kajian judul skripsi.

BAB IV dan V (tidak diposting)

Baca juga:

1. untuk model penelitian kualitatif yang mengadakan penelitian lapangan silakan kunjungi: Contoh Bab III penelitian kualitatif






Saturday, May 13, 2017

Contoh Bab II Kajian Teoritis Teologis


Pada hari yang spesial dan edukatif Kristiani, Kumpulan Contoh Skripsi menyediakan artikel Contoh Bab II Skripsi mahasiswa Teologi Pendidikan Agama Kristen. Anda pasti mencari dengan harapan menemukan yang memberi solusi. Kami tidak sekedar berjanji tetapi memberi contoh menulis Bab II Skripsi Sarjana Pendidikan Kristen sehingga selesai studi dan wisuda anda mendapat gelar kehormatan akademi yaitu S.Pd.K atau S.Pd. Kiranya Contoh Bab II Kajian Teoritis-Teologis dibawah ini menolong Anda dalam menemukan jalan keluar atas masalah Anda. Oklah langsung lihat bab II dan membacanya secara bicaksana dan menerapkan juga secara bijaksana

BAB II
KAJIAN TEORITIS-TEOLOGIS

1. Pendidikan Agama Kristen

Untuk mendapatkan gambaran pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan pendidikan Agama Kristen, maka dalam pembahasan ini dilakukan beberapa pendekatan. Pendekatan yang pertama yaitu mengartikan pendidikan dari sisi etimologi kata, dan pengertian konseptual yaitu pendapat ahli (peneliti) di bidang Pendidikan maupun Pendidikan Agama Kristen.





Pendidikan dari segi etimologi (asal usul kata), pendidikan berasal dari kata education (Inggris), dalam bahasa Latin “ducere” artinya membimbing. Berdasarkan arti kata dari dua frasa dari Inggris dan Latin maka pendidikan diartikan “membimbing ke luar”. Sedangkan secara konseptual, pendidikan diartikan “usaha yang sadar, sistematis dan berkesinabungan untuk mewariskan, membangkitkan atau memperoleh baik pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, ketrampilan-ketrampilan, atau kepekaan-kepekaan, maupun hasil dari usaha tersebut”. Menurut salah seorang pakar Pendidikan Kristen Indonesia, Pendidikan Kristen adalah tindakan terstruktur Allah Tritunggal (upaya ilahi) dan manusiawi yang memberi dampak perubahan dalam ketrampilan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap, keterampilan, sensitivitas, tingkah laku yang konsisten dengan iman Kristen. Pendidikan mengupayakan perubahan, pembaharuan dan reformasi pribadi-pribadi, kelompok dan struktur oleh kuasa Roh Kudus, sehingga bersesuaian dengan kehendak Allah sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Suci, terutama dalam Kristus Yesus,serta diwujudkan oleh upaya itu (Daniel Nuhamara)
Menurut Thomas H. Groome, dalam Christian Religious Education Pendidikan Agama Kristen Berbagai Cerita dan Visi Kita Pendidikan diartikan “usaha sengaja, sistematis, dan terus menerus untuk menyampaikan, menimbulkan, atau memperoleh pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, keahlian-keahlian, atau kepekaan-kepekaan, juga setiap akibat dari usaha itu”( Thomas H. Groome: 2011:29).
Bila beberapa definisi di atas dihubungkan dengan Pendidikan Agama Kristen dalam keluarga, gereja dan sekolah formal, maka Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang bersahaja dan bertujuan, memiliki standar otoritas, memakai manusia sebagai media (alat), memiliki bahan (content) yang bersesuaian dengan tujuan, serta membutuhkan penjelasan waktu. Pendidikan Agama Kristen dilaksanakan dengan tujuan agar menanamkan nilai-nilai Kristiani dan berusaha memperlengkapi peserta didik dengan perlengkapan-perlengkapan yang sangat dibutuhkan oleh konteks di mana peserta didik berada, khususnya ketika peserta didik memasuki dunia kerja. Dengan kata lain siswa dapat dimampukan untuk menjadi manusia yang berguna bagi orang lain,keluarga, gereja dan masyarakat ( Thomas H. Groome: 2011:29)
Dalam definisi terdahulu dikatakan bahwa Pendidikan Agama Kristen memiliki dua sisi pengertian, yaitu upaya ilahi dan manusiawi. Upaya ilahi yaitu pendidikan adalah karya Allah Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh Kudus) yang karya-Nya teralami dalam diri Guru dan Peserta Didik dalam proses Pendidikan Agama Kristen. Upaya ilahiah (Upaya Allah Tritunggal: Bapa, Anak dan Roh Kudus) memampukan Guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar. Upaya Allah Tritunggal dalam diri Guru dan Peserta Didik dalam pengajaran ini disebut dengan “mengajar secara internal” (Konsep mengajar atau teologi mengajar yang berbasis Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), sedangkan upaya manusiawi disebut dengan tindakan mengajar secara eksternal. Hal ini berarti dalam Pendidikan Agama Kristen berlangsung kegiatan mengajar internal dan eksternal. Secara internal, proses ini tidak terlihat secara mata jasmani tetapi terasa oleh pribadi-pribadi yang melakukan tugas mengajar dan belajar. Hal ini hanya dialami dalam dimensi iman oleh guru dan peserta didik. Sedangkan aspek eksternal dari mengajar adalah kegiatan pendidikan yang nampak terlihat seperti proses pembelajaran di kelas, maupun di luar kelas. Inilah yang dimaksud dengan upaya manusiawi-transenden.

Pendidikan Kristen adalah usaha orang dewasa memberi tuntunan berupa keteldanan hidup dan pengajaran berdasarkan isi Alkitab terhadap orang yang belum dewasa yaitu mereka yang perlu dimbing untuk menuju kepada kedewasaan rohani di dalam Yesus Kristus. Orang dewasa yang dimaksud yaitu mereka yang dewasa secara usia maupun secara pengetahuan dan kualitas karakter Kristiani yang olehnya memberi pengaruh kepada orang lain. Pengaruh tersebut dalam bentuk pengajaran maupun keteladanan melalui karakter unggul. Orang dewasa pengetahuan adalah mereka yang memiliki tingkatan pendidikan akademis (S1, S2, S3) yang akan memberi pendidikan yaitu usaha mendewasakan orang yang belum dewasa. Orang yang belum dewasa dapat dipahami dalam pengertian belum dewasa secara usia maupun pada tingkat pendidikan. Secara usia, anak yang berada di TK, SD, SMP dan SMA/SMK/Sekolah Tinggi/Perguruan Tinggi menjadi orang yang belum dewasa yang perlu mendapat pendidikan yaitu mereka dituntun orang dewasa yaitu oleh para dosen untuk mencapai kedewasaan agar dapat memenuhi tugas sebagai makluk Tuhan, sebagai manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat, baik dalam hal kehidupan rohani maupun jasmani (Yonas Muanley, weblog memanusiakan manusia muda: ttp://memanusiakanmanusiamuda.blogspot.com)





Dasar Teologis Pendidikan Agama Kristen

Pendidikan Agama Kristen bersumber dari Alkitab. Frasa ini menegaskan bahwa Dasar teologis Pendidikan Agama Kristen yaitu Firman Allah. Firman Allah yang dimaksud disini yaitu firman tertulis dalam Alkitab maupun Firman Langsung yaitu Yesus Kristus. Firman tertulis yaitu Alkitab mengkisahkan karya Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus. Dalam Perjanjian Lama, terdapat perintah mengajar kepada para orangtua umat pilihan-Nya sebagaimana ditegaskan dalam Ulangan 6:1-7. Dalam ayat ini para orang tua mendapat amanat untuk mengajar anak. Hak dan kewajiban orangtua dalam mengajar ditopang oleh kehendak Tuhan. Jadi kewajiban mendidik dilakukan melalui ucapan-ucapan verbal (pengajaran) tetapi juga melalui contoh hidup (pendidikan) dalam kehidupan sehari-hari melalui orangtua. Selain itu dalam Amsal 1:8 ditegaskan bahwa anak patut mendengar didikan orangtua (ayah dan ibu). Dalam Perjanjian Baru, khususnya Efesus 6:1-4 Paulus menegaskan kepada para orang tua Kristen untuk mendidik anak dalam ajaran dan nasehat Tuhan.

Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Pendidikan Agama Kristen harus memiliki tujuan. Tujuan ini menjadi daya penggerak dalam proses pendididkan dan pengajaran Pendidikan Agama Kristen dari masa ke masa. Oleh karena itulah tujuan pendidikan agama Kristen menjadi perhatian para ahli teologi maupun PAK dalam merumuskan tujuan PAK.
Menurut Marthen Luther, Tujuan PAK adalah menyadarkan anak didik dan orang dewasa tentang keadaan mereka yang sebenarnya, yaitu mereka orang berdosa. Maka setiap warga harus bertobat dan berseru kepada Allah agar diampuni. Dengan kata lain, tujuan pendidikan Kristen menurut Marhin Luther yaitu melibatkan semua warga jemaat, khususnya yang muda dalam rangka belajar teratur dan tertib agar semakin sadar akan dosa mereka serta bergembira dalam Firman Yesus Kristus yang memerdekakan mereka di samping memperlengkapi mereka dengan sumber iman, khususnya pengalaman berdoa, Firman tertulis, Alkitab, dan rupa-rupa kebudayaan sehingga mereka mampu melayani sesamanya termasuk masyarakat dan negara serta mengambil bagian secara bertanggungjawab dalam persekutuan kristen yaitu Gereja.
Menurut Calvin, tujuan pendidikan Kristen adalah proses pemupukan akal orang-orang percaya dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman belajar yang dilaksanakan gereja sehingga di dalam diri mereka dihasilkan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan yang diaplikasikan semakin mendalam melalui pengabdian diri kepada Yesus Kristus, berupa tindakan-tindakan kasih terhadap sesamanya.
Berdasarkan pemahaman Calvin tentang pendidikan Kristen maka menurut John Calvin, tujuan Pendidikan Kristen adalah mendidik semua warga gereja agar mereka dilibatkan dalam penelaahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dibimbing oleh Roh Kudus, diajar mengambil bagian dalam kebaktian serta diperlengkapi untuk memilih cara-cara mewujudkan suatu pengabdian diri kepada Tuhan Yesus Kristus dalam kehidupan mereka sehari- hari, serta hidup bertanggung jawab di bawah kedaulatan Allah, demi kemuliaan namaNya sebagai lambang ucapan syukur mereka yang dipilih dalam Yesus Kristus.

Menurut E.G.Homrighausen dan I.H. Enklaar, tujuan yaitu:
a. Memimpin siswa pada pengenalan akan peristiwa-peristiwa ilahi dalam Alkitab dan pengajaran-pengajaran yang ada dalam Alkitab
b. Membimbing siswa dengan kebenaran firman Allah yaitu Alkitab
c. Mendorong siswa melakukan mempraktekkan ajaran-ajaran Alkitab
d. Meyakinkan siswa tentang kebenaran-kebenaran Alkitab untuk pemecahan masalah dalam kehidupan.
Selain tujuan di atas, ada pula tujuan pendidikan Kristen di sekolah diselenggarakan dengan arah yang jelas. Arah itu disebut dengan tujuan. Ada tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan Kristen di sekolah. Dalam konteks ini, ada beragam pandangan tentang tujuan pendidikan di sekolah. Pembahasan ini sengaja dipisahkan dengan tujuan pendidikan Kristen menurut Kurikulum Pemerintah karena di dalam kurikulum pemerintah telah dirumuskan tujuan pendidikan Kristen mulai dari SD sampai Perguruan Tinggi. Dalam kurikulum pemerintah telah dirumuskan “Standar Kompetensi” dan “Kompetensi Dasar” serta indikator-indikatornya. Dengan demikian pembahasan tujuan pendidikan Kristen dalam bahasan ini hendak mengemukakan beragama pandangan tentang pendidikan Kristen kemudian pada pokok “pendidikan Kristen di Sekolah sesuai Kurikulum Pemerintah RI, akan dibahas tujuan pendidikan Kristen di sekolah berdasarkan rumusan tujuan atau standar kompetensi yang dikeluarkan pemerintah. Dan sejauh mana isi kurikulum itu mempengaruhi siswa Kristen terhadap pembentukan karakter.
Jadi, pendidikan Kristen di sekolah adalah sebuah alat strategis dalam pembentukan iman dalam arti yang sesungguhnya, terutama di dalam menghadapi heterogenitas masyarakat Indonesia. Untuk itulah bahwa Pendidikan Kristen harus dikelola secara sungguh-sungguh. Peserta didik yang telah mengikuti pengajaran Kristen mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi diharapkan menjadi bekal utama dalam hidupnya. Faktor yang amat penting dalam mencapai keberhasilan Pendidikan Kristen di sekolah ialah guru. Oleh karena itu seorang guru Pendidikan Kristen dalam memenuhi panggilannya haruslah terus memperlengkapi diri agar menjadi alat yang berguna ditangan Tuhan. Guru bertanggung jawab kepada Tuhan, kepada sekolah, kepada gereja dan kepada masyarakat. Pendidikan Kristen haruslah dapat membawa peserta didik menjadi pribadi yang terbuka dan mampu hidup ditengah-tengah kemajemukan masyarakat, baik agama, suku ras maupun golongan.
Pendidikan Kristen yang diselenggarakan di sekolah sesuai dengan undang-undang yang berlaku dalam Negara RI, khususnya dalam undang-undang Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang pendidikan Nasional yang ditetapkan oleh pemerintah, pendidikan Kristen mendapat tempat penting dalam setiap jenjang pendidikan, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Pemerintah mengatur waktu belajar secara formal di sekolah selama 2 (dua) jam pelajaran perminggu untuk penyelenggaraan. Hal ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan sebagai pembinaan kerohanian siswa di sekolah.
Pemerintah telah menyusun Kurikulum Pendidikan Kristen mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Diharapkan melalui kurikulum maka proses pendidikan Kristen di sekolah berlangsung sesuai tujuan yang telah dirumuskan dalam kurikulum. Kurikulum bukanlah satu-satunya jaminan mutu pendidikan Kristen di sekolah, mutu pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai komponen seperti; mutu dan kualitas guru, mutu kurikulum, kemampuan peserta didik , sarana dan prasarana serta peraturan dan perundang undangan yang berlaku dan dukungan yang diberikan oleh sekolah tempat dilangsungkannya Pendidikan Kristen. Setting Pendidikan Agama Kristen. Menurut Elizabeth (2009:13) keluarga merupakan lembaga pertama yang ditetapkan Allah di bumi untuk membentuk anak yang dikaruniakan Allah kepada setiap keluarga. Hal ini berarti Allah mendirikan keluarga agar anak belajar dari orang tua. Sebelum Allah membentuk jemaat atau Gereja, dan pemerintahan, Allah telah mentahbiskan pernikahan dan keluarga sebagai bangunan dasar dari suatu masyarakat. Keluarga menjadi tempat terbaik untuk menumbuhkan iman dan menanamkan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan anak. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan Kristen di keluarga memberi kontribusi positif terhadap pembentukan kerohanian anak sehingga anak dimampukan untuk menghadapi berbagai gerakan-gerakan yang membayakan imannya. Penjelasan di atas menekankan bahwa pendidikan Kristen di keluarga Kristen itu sangat penting. Demikian pentingnya pendidikan Kristen di keluarga maka Horace Bushnell dalam Boehlke (1997) menyatakan: “Rumah tannga Kristen yang didiami Roh anugerah Allah hendaknya menjadi gereja bagi masa kanak-kanak ... dalam rumah tangga semacam itu ada sesuatu yang lebih berharga dari pada mengajar, sesuatu yang melampaui segala usaha kemauan yang berlangsung dengan sengaja, yakni indahnya kehidupan yang baik, ketenangan iman, percaya akan pentingnya kebenaran dalam kehidupan ... Segalanya menghasilkan asuhan Kristen yang enak bagi anak. Dengan demikian, berlangsunglah jenis metode yang mendidik anak secara diam-diam dan tanpa disadari.” Pendidikan Agama Kristen di Gereja Pendidikan Kristen di Gereja dilaksanakan dalam berbagai kategori seperti Sekolah Minggu dan katekisasi. Selain itu melalui khotbah-khotbah yang berbentuk pengajaran doktrin seperti Allah Tritunggal, Yesus Kristus, Roh Kudus, Gereja, Akhir zaman, pengajaran tentang malaikat, pengajaran tentang iblis dan cara kerjanya. Pengajaran tentang ajaran-ajaran sesat. Pengajaran tentang Alkitab adalah firman Allah yang memiliki otoritas untuk mengukur doktrin dan perilaku orang Kristen. Intinya Gereja berperan dalam pendidikan Kristen, baik itu melalui pengajaran maupun keteladanan hidup anggota jemaat yang dapat memberi didikan kepada siswa atau orang yang membutuhkan pendidikan Kristen. Gereja tidak hanya mendidik melalui pengajaran Kristen tetapi juga melalui kehidupan nyata. Iris V. Cully menyatakan “sejak permulaan gereja telah menjadi masyarakat yang mengajar”. Hal ini menegaskan bahwa dimanapun dan kapan saja Gereja merupakan masyarakat yang tetap meneruskan pengajaran. Gereja tidak hanya mengajar tetapi juga melalui keteladanan hidup, baik melalui pendeta atau gembala-gembala sidang, majelis dan anggota jemaat juga dapat menolong siswa dalam nilai-nilai Kristiani. Jadi, Gereja menjadi tempat kedua para siswa mendapat pendidikan Kristen.

Pendidikan Agama Kristen di Sekolah

Pendidikan Krisaten di sekolah merupakan Pendidikan bernilai Kristiani yang mendukung program pemerintah sebagai wakil Allah di bumi. Pemerintah bertindah secara umum untuk kepentingan masyarakatnya yang didalamnya ada orang Kristen, dan saudara-saudara kita dari agama lain yang diakui oleh Negara. Pendidikan Kristen di sekolah didasarkan pada kurikulum yang didalamnya telah ditentukan standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator-indikatornya. Semuanya bertujuan untuk menciptakan kecakapan dalam diri peserta didik. Dalam proses pendidikan Kristen di sekolah berlangsung tindakan mengajar dan memberi teladan (sikap hidup atau perilaku guru yang sesuai dengan ajaran Kristen). Keteladanan adalah cara mendidik melalui perilaku yang baik dari setiap pendidik Kristen atau guru di sekolah yang akan mempengaruhi peserta didik atau siswa di sekolah. Sedangkan mengajar melibatkan pemberdayaan intelek individu untuk meningkatkan tubuh, pikiran dan jiwa. Hal ini tidak berarti bahwa keteladanan tidak melibatkan pikiran dan jiwa. Pikiran sangat diperlukan dalam kehidupan karena dengan pikiran itulah kemudian setiap orang mengaplikasikan apa yang diketahuinya dalam perilaku hidupnya.
Pendidikan Agama Kristen di sekolah memiliki manfaat seperti yang dikemukakan E. G. Homrighausen dan I.H. Enklaar, yaitu:
(1) Gereja dapat menyampaikan Injil kepada anak-anak dan pemuda-pemuda yang sukar dikumpulkan dalam PAK gereja sendiri, seperti Sekolah Minggu dan Katekisasi.
(2) Anak-anak yang menerima pendidikan Kristen di sekolah akan merasa bahwa pendidikan umum dan keagamaan ada hubungannya
(3) Meringankan beban biaya Gereja yang harus dikeluarkan untuk pendidikan Kristen di sekolah
(4) Agama mulai menjadi bagian kebudayaan setiap rakyat.

Bila PAK di sekolah merujuk pada pendidikan Kristen menurut I Korintus 13:4. Maka peserta didik akan mendapatkan perubahan dengan indikator kasih itum yakni:
a. Murah hati
b. Tidak cemburu
c. Tidak memegahkan diri dan tidak sombong
d. Tidak melakukan yang tidak sopan
e. Tidak mencari keuntungan diri sendiri
f. Tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain (tidak bersedia memaafkan orang yang bersalah padanya)
g. Tidak bersukacita karena ketidak adilan tetapi karena kebenaran
h. Sabar menanggung segala sesuatu

Dengan demikian PAK memiliki ciri yang Khas yaitu: mempertemukan siswa dengan Tuhan yang berbicara melalui firman-Nya, Bersifat Partisipasif, Terbuka terhadap perubahan, Berkelanjutan, Terarah dan terencana, Manusia Orientet, yaitu Pendidikan Agama Kristen berorientasi kepada manusia yaitu menyangkut pembaharuannya, penghayatannya, pembentukan sikap dan perilakunya serta pembentukan jati dirinya.

Kiranya informasi di atas berguna bagi motivasi berkelana dalam penelitian Pendidikan AGama Kristen.





Thursday, May 11, 2017

Cara menghasilkan uang sambil kuliah

Caranya menjadi publisher Shorte.st. Mau? silakan ikuti informasi menarik tentang temuan inspiratif tentang masalah penelitian untuk skripsi, tesis dan disertasi Pendidikan Kristen. Kami tidak berjanji tetapi langsung memberi contoh-contoh masalah penelitian Skripsi SPdK rencana dingkat menjadi S.Pd. Jadi, mari temukan masalah inspiratif dalam posting berikut ini.
Menjadi mahasiswa tentunya menjadi dambaan setiap orang. Dambaan itu dapat diwujudkan oleh setiap orang dari berbagai level usia, yaitu mulai tamat SMA/SMK/SMTK dan sejenisnya maupun mereka yang sudah bekerja maupun pensiunan yang ingin mendalami suatu bidang untuk menopangnya dalam suatu aktivitas yang berguna secara horisonat dan vertikan (Tuhan).
Pengalaman saya ketika studi tingkat sarjana, saya punya teman kuliah yang sudah usia di atas 50 tahun. Disini faktor usia bukanlah sesuatu yang menghalangi seseorang untuk studi pada tingkat universitas atau sekolah tinggi. Ketika saya menyelesaikan studi S2 dan S3 juga demikian, banyak teman yang usianya di atas saya tetapi tetap bersemangat kuliah.
Namun kendalanya yakni biaya studi. Teman-teman yang saya sebutkan itu tidak punya kendala keuangan. Mereka punya penghasilan, ada yang pensiunan, ada pula yang masih bekerja sehingga punya penghasilan untuk membiayai studi hingga selesai. Hal ini menggembirakan tentunya, akan tetapi ada pula yang mengalami kendala dalam menyelesaikan studi karena keterbatasan biaya kuliah. Sering membuat orang berhenti kuliah karena kendala ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya berbagi informasi bagaimana seseorang tetap kuliah dan mencari penghasilan tambahan. Untuk maksud inilah, saya memberi judul postingan “cara menghasilakn uang sambil kuliah”. Tentu cara ini membutuhkan kesabaran dan kerja keras karena uang tidak datang sendiri tetapi melalui usaha.
Salah satu usaha itu dapat dilakukan melalui kegiatan menulis dan memposting di blog maupun website profesional. Untuk yang terakhir ini kita harus punya modal yang besar, namun ada cara yang sedikit mengeluarkan uang yaitu melalui postingan di blog. Kita bisa membuat blog dan memposting tulisan yang bermanfaat untuk orang lain yang sedang membutuhkan informasi.
Jadi, cara seperti apa yang kita pakai untuk mendapatkan uang tetapi kegiatan kuliah tetap dilakukan? Jawabannya ada banyak cara, disini diinformasikan cara dapat uang melalui Shorte.st.

Apa itu Shorte.st?

Menurut informasi yang saya himpun dari internet, yaitu shorte.st adalah salah satu situs dari ribuan situs di dunia yang kerjanya mempersingkat url. URL adalah singkatan dari “unifrom resource locator”. URL ini memang ada di setiap website, entah yang bersifat profesional (berbayar) maupun yang bersifat gratis seperti website blog, website facebook, twiter, instagram dll. Semua ini menggunakan URL, sebuah kode untuk merujuk pada halaman website atau menjadi alamat website/situs. Misalnya postingan saya di blog akan mendapat url dari halaman postingan dari postingan ini. Hal yang sama juga kita temukan di face book. Kalau kita membuat postingan di face book pasti ada alamat url untuk menuju ke halaman face book. Ada yang URL nya pendek tetapi ada juga yang panjang bahkan sangat panjang. 

Contoh:
Alamat url blog:

https://contoh-skripsitesisdisertasi.blogspot.co.id/

Bila saya posting di alamat blog di atas maka akan ada URL seperti berikut:

https://contoh-skripsitesisdisertasi.blogspot.co.id/2017/05/cara-menghasilkan-uang-sambil-kuliah.html
Dari dua contoh di atas, satunya url blog, sementara yang kedua adalah URL postingan. Ada url yang pendek tetapi ada juga yang relatif pendek. Oleh karena URL sering terlalu panjang maka muncul gagasan untuk mempersingkat atau memperpendek URL. Jasa mempersingkat URL demikian itu disediakan oleh situs-situs atau website yang menyediakan program “Shortener Link” seperti yang ada di situs Shorte.st
Dalam kasus di atas, saya dapat mempersingkat link URL yang kedua dengan memanfaatkan jasa Shorte.st untuk mempersingkat url. Ingat jasa ini sifatnya gratis tetapi kita dibayar.
Jadi bila saya persingkat URL postingan saya dengan judul postingan: "cara menghasilkan uang sambil kuliah" maka URL nya : https://contoh-skripsitesisdisertasi.blogspot.co.id/2017/05/cara-menghasilkan-uang-sambil-kuliah.html.
Sekarang saya mau mempersingkan dengan bantuan Shorte.st maka hasilnya sebagai berikut:
buat URL menjadi singkat.

Sekarang URL nya tidak terlalu panjang. Sangat pendek bukan? Selanjutnya saya bisa pakai untuk promosi di face book atau twiter maupun blog. Bila ada yang mengunjungi maka dapatlah peluang rejeki (dollar). Walau sedikit tetapi namanya perjuangan. Sekaligus memanfaatkan blogspot secara sehat.
Mau coba atau menunggu? Ya sebaiknya mencoba. Ha ha ha
Melalui cara di atas saya berpeluang mendapat dollar dari Shorte. Kog bisa begitu? Ya nanti melalui link yang dipersingkat kita pakai untuk promosi. Bila ada yang mengunjungi melalui link tersebut maka kita mendapat bayaran dalam bentuk dollar. Dollar ini tentunya tidak langsung dari 1 dollar tetapi mulai dari 4 angka dibelakang 1 dollar ($0,0000) atau mulai dari recehan. Misalnya untuk mendapat Rp 10.000 maka kita harus mulai dari 100 rupiah dan seterusnya mencapai Rp 10.000 (Jika 1 dollar dikonfersi 10.000 atau 13.000). Ya walaupun sedikit kita harus tetap optimis untuk mendapat sesuatu yang besar dari usaha kita di Shorte.st.
Ada beberapa fasilitas penghasil dollar di Shorte.st yaitu melalui cara mempersingkat url maupun melalui iklan pop ad yang disediakan di shorte.st.
Kalau mau mencoba silakan daftar di SHORTE.ST
Apa yang saya kemukakan di atas dapat dijadikan sebagai salah satu informasi tentang masalah penelitian Skripsi, Tesis dan Disertasi yang berhubungan dengan cara mendapatkan penghasilan tambahan melalui program “Publisher” yang disediakan situs-situs penyedia program publisher.

Salam Shortener

Semoga berguna.

Baca: Daftar dan usahakan keberuntungan dollar di Shorte melalui link ini SHORTE. Maaf hari ini tanggal, 14/4 2018 Saya menghapus linknya. Tindakan ini bertujuan untuk memelihara weblog dari tampilan iklan yang mengganggu pengunjung blog