Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Saturday, April 29, 2017

Kumpulan contoh skripsi Bab I

Apa dan mengapa ada Kumpulan Contoh Skripsi Bab I. Jawabannya ditemukan dalam blog ini. Untuk itu ikuti bahasan berikut.

Penelitian mahasiswa untuk tingkat sarjana disebut dengan Skripsi. Untuk Mahasiswa Teologi Konsentrasi Pendidikan Kristen biasanya disebut Skripsi S Pd K namun tulisan singakatan yang benar adalah S.Pd.K. Kami sebut Kumpulan Contoh Skripsi Bab I dalam postingan ini karena tujuan blog ini adalah memposting lebih dari 1 contoh bab I skripsi S.Pd.K. Itulah sebabnya blog ini dinamakan kumpulan contoh skripsi Skripsi SPdK atau S.Pd.K. sering juga ditulis dengan tidak benar dalam internet dengan singakatan S Pd K. Tulisan singakatan terakhir ini tidak benar, termasuk tulisan singkatan SPdK juga tidak benar. Yang benar adalah S.Pd.K. Lengkapnya demikian:
Tulisan singkatan yang salah S Pd K, dalam tulisan singakat ini tidak ada titik antara S dan Pd serta K
Tulisan singakatan yang benar adalah S.Pd.K. inilah yang benar, harus ada titik di antara S, Pd, K
Kemudian yang terakhir SPdK, singakatan ini lebih ngawur lagi. Jadi ikuti saja yang benar seperti disebutkan di atas.
Untuk mempelajari Contoh Skripsi Bab I, lihat berikut ini:
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I Kumpulan Contoh Skripsi Bab I

Informasi yang perlu diketahui dan mencoba menggapainya bersama "program yang menguntungkan"

Penelitian mahasiswa untuk tingkat sarjana disebut dengan Skripsi. Untuk Mahasiswa Teologi Konsentrasi Pendidikan Kristen biasanya disebut Skripsi S Pd K namun tulisan singakatan yang benar adalah S.Pd.K. Kami sebut Kumpulan Contoh Skripsi Bab I dalam postingan ini karena tujuan blog ini adalah memposting lebih dari 1 contoh bab I skripsi S.Pd.K. Itulah sebabnya blog ini dinamakan kumpulan contoh skripsi Skripsi SPdK atau S.Pd.K. sering juga ditulis dengan tidak benar dalam internet dengan singakatan S Pd K. Tulisan singakatan terakhir ini tidak benar, termasuk tulisan singkatan SPdK juga tidak benar. Yang benar adalah S.Pd.K. Lengkapnya demikian:
Tulisan singkatan yang salah S Pd K, dalam tulisan singakat ini tidak ada titik antara S dan Pd serta K
Tulisan singakatan yang benar adalah S.Pd.K. inilah yang benar, harus ada titik di antara S, Pd, K
Kemudian yang terakhir SPdK, singakatan ini lebih ngawur lagi. Jadi ikuti saja yang benar seperti disebutkan di atas.
Untuk mempelajari Contoh Skripsi Bab I, lihat berikut ini:
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I
Kumpulan Contoh Skripsi Bab I

Bab I disebut PENDAHULUAN dengan Krangka sbb:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Maslah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Pentingnya Penelitian
G. Sistematika Penelitian

Penjelasan sinkat untuk setiap sub bab Latar Belakang Masalah
Dalam bagian ini kemukakan apa yang menjadi inti masalah, khususnya masalah variabel terikat (Y). Masalah itu perbedaan antara teori dan praktik. Identifikasi Masalah
Dalam identifikasi masalah, kita mengemukakan beberapa identifikasi dari masalah yang sudah dipaparkan. Jika penelitian kita dua variabel maka usahakan idenfikasi masalah lebih dari 2 identifikasi masalah. Demikian seterusnya. Dibuat demikian karena untuk mempermudah kita dalam batasan masalah. Ingat dalam identifikasi masalah jangan lupa variabel yang kita teliti harus ada dalam identifikasi tersebut. Batasan Maslah
Berdasarkan identifikasi tersebut kita batasi hanya pada variabel yang kita teliti. Rumusan Masalah
Dalam rumusan masalah buatlah kalimat pertanyaan dari variabel penelitian yang kita teliti. Jadi kalau ada dua batasan masalah maka harus ada dua rumusan masalah. Rumusan masalah nantinya menjadi pertanyaan pengarah peneliti mengadakan penelitian Tujuan Penelitian
Jelaskan apa yang menjadi tujuan penelitian. Tujuan ini dihubungkan dengansifat studi kita apakah studi korelasi atau jenis lainnya. Pentingnya Penelitian
Sebutkan kegunaan penelitian yang kita lakukan: Pertama untuk kepentingan teoritis dan Praktis Sistematika Penelitian
Uraiakan Bab I dan bagian-bagiannya, demikian pula Bab II, III, IV dan V
Akhir dari Bab V ada Daftar Pustaka. Cara menulis DAFTAR PUSTAKA

Semoga berguna

Friday, April 28, 2017

Contoh penulisan daftar pustaka

Apakah Anda mencari contoh menulis dafat pustaka? Ayo kunjungi tulisan kami tentang contoh menulis daftar pustaka. Langsung saja kita masuk ke daftar pustaka. Dalam penulisan karya ilmiah seperti Skripsi, Tesis dan Disertasi, ada aturan atau teori yang perlu diperhatikan dalam menulis daftar pustaka. Teori penulisan Daftar Pustaka seperti: teori citas Hardvard, Turabian, AMA, APA dan lain-lain. Apapun teori yang dipakai harus konsisten sejak citasi untuk pengutipan sampai pada penulisan daftar pustaka. Contoh penulisan daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Christopher Wright, Old Testament Ethics for the People of God (Downers Grove, Illinois: IVP, 2004)
D. Firmage, “The Biblical Dietary Laws and the Concept of Holiness,” in J.A. Emerton (ed.), Studies in Pentateuch (VTSup.; Leiden: Brill, 1990)
David E. Garland, 1 Corinthians (Epub Version; Baker Exegetical Commentary on the New Testament; Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2003).
Denny Indra Praja, Zat Adiktif Makanan: Manfaat dan Bahayanya (Yogyakarta: Garudhawaca, 2015)
Frank Thielman, Ephesians (Baker Exegetical Commentary on the New Testament; Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2010)
I. Grunfeld, The Jewish Dietary Laws (2 Vols; New York: Soncino, 1972), bnd. Brevard S. Childs, Introduction to the Old Testament as Scripture (Philadelphia: Fortress, 1979)
Don Colbert, Eat This and Live (Florida: Siloam, 2009)
Don Colbert, What Would Jesus Eat? (Epub version; Nashville, Tennessee: Thomas Nelson, 2002).
Elizabeth Subrata, Rahasia Umur Panjang (Jakarta: Adonai Publishing, 2008)
Francis J. Beckwith, “Why I am Not a Moral Relativist,” in Norman L. Geisler and Paul K. Hoffman (eds.), Why I am a Christian: Leading Thinkers Explain Why They Believe (Epub version; Grand Rapids, Michigan: Baker, 2001).
Frank J. Matera, Romans (Paideia Commentary on the New Testament; Grand Rapids, Michigan: Baker, 2010)
G.J. Wenham, “The Theology of Unclean Food,” EQ 52-53 (1980-1981)
Gerhard von Rad, Old Testament Theology, trans. D.M.G. Stalker (2 Vols; New York: Harper&Row, 1962), Eichrodt, Theology of the Old Testament, dan Houston, Purity and Monotheism
Herman Ridderbos, Paulus: Pemikiran Utama Theologinya, terj. Hendry Ongkowidjojo (Surabaya: Momentum, 2008)
I. Howard Marshall, Acts (TNTC; Surabaya: Momentum, 2007)
Jacob Milgrom, “The Biblical Diet Laws as an Ethical System,” Interpretation 17 (1963)
Jacob Milgrom, Leviticus 1-16 (AB; New York: Doubleday, 1991)
Jim Williamson, Healthy Vessels: A Christian Guide for a Healthy Lifestyle (USA: iUniverse, 2011)
Jiri Moskala, “The Validity of the Levitical Food Laws of Clean and Unclean Animals: A Case Study of Biblical Hermeneutics,” Journal of the Adventist Theological Society, 22/2 (2011)
Jiri Moskala, The Law of Clean and Unclean Animals in Leviticus 11: Their Nature, Theology, and Rationale (An Intertextual Study) (ATS Dissertation Series, Vol. 4; Berrien Springs, Michigan: Adventist Theological Society, 2000)
Joyce Baldwin, Daniel (Epub Version; TOTC Vol. 32; Downers Grove, Illinois: IVP, 2009).
K. Chan, “You Shall Not Eat These Abonimations: An Examination of Different Interpretations on Deuteronomy 14:3-20,” East Asian Journal of Theology 3 (1985)
Leon J. Wood, Nabi-nabi Israel (Malang: Gandum Mas, 2005)
Jakov van Bruggen, Markus: Injil menurut Petrus, terj. Th van den End (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2006)
Mis. A. Bonar, A Commentary on the Book of Leviticus (Grand Rapids, Michigan: Baker, 1978)
Moskala, “The Validity of the Levitical Food Laws of Clean and Unclean Animals: A Case Clinton Wahlen, “Peter’s Vision and Conflicting Defintions of Purity,” New Testament Studies 51 (2005)
R.T. France, Matthew (TNTC; Surabaya: Momentum, 2007)
Rex Russell, What The Bible Says About Healthy Living (California: Regal Books, 2006)
Thomas R. Schreiner, New Testament Theology: Magnifying God in Christ (Grand Rapids, Michigan: Baker Academic, 2008)
Thomas R. Schreiner, Paul: Apostle of God’s Glory in Christ – A Pauline Theology (Downers Grove, Illinois: IVP Academic, 2001) W. Eichrodt, Theology of the Old Testaments (Philadelphia: Westminster, 1961), 1:1 W. Houston, Purity and Monotheism: Clean and Unclean Animals in Biblical Laws (JSOTSup. 106; Sheffield: JSOT Press, 1993) W.F. Albright, Yahweh and the Gods of Canaan (Winona Lake: Eisenbrauns, 1968), R.k. Harrison, Leviticus: An Introduction and Commentary (TOTC; Downers Grove, Illinois: IVP, 1980); R.L. Harris, “Leviticus,” Expositor’s Bible Commentary (Grand Rapids, Michigan: Zondervan)
Yerkes, “The Unclean Animals of Leviticus 11 and Deuteronomy 14,” JQR 14 (1923/1924):
J.H. Raven, The History of the Religion of Israel: An Old Testament Theology (Grand Rapids, Michigan: Baker, 1979)

Thursday, April 27, 2017

Contoh bab I skripsi spdk

Pendidikan Kristen tentang Kanon. Mohon diingat, kalau yang lain hanya menawarkan judulnya saja yang berhubungan dengan skripsi s pd k maka kami tidak demikian. Kami langsung pada isi tentang contoh skripsi s pd k. Oleh karena itu dalam postingan ini kami hadirkan tulisan tentang contoh Bab I Skripsi S Pd K dan S Th. Ikuti postingan dibawah ini:

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alkitab adalah Firman Allah demikian keyakinan orang Kristen. Alkitab adalah Firman Allah karena diwahyukan oleh Allah kepada para penulis Alkitab. Isi Alkitab sangat berpengaruh untuk perubahan kehidupan manusia. Alkitab berpengaruh bagi kehidupan manusia karena Alkitab adalah sumber kebenaran. Karena sumber kebenaran maka kebenaran isi Alkitab mampu membentuk pola kehidupan seseorang. Alkitab. Menurut R.C. Sproul: “ (1997) Alkitab disebut Firman Allah oleh karena pengakuan dari Alkitab yang menyatakan bahwa penulis tidak sekedar menyatakan pemikiran mereka. Perkataan mereka diinspirasikan oleh Allah. Rasul Paulus menulis: “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Tim. 3:16).

Alkitab terdiri atas 66 kitab. Selanjutnya kitab ini disebut Kanon yang mengatur atau menilai ajaran dan etika manusia. Berdasarkan Kanon, Gereja memiliki standar kebenaran. Standar kebenaran inilah yang menjadi kanon Gereja untuk menilai apakah kehidupan seseorang, ajaran seseorang sesuai dengan ajaran sehat (Alkitab). Tentu terbentuknya 39 kitab dalam Perjanjian Lama dan 27 kitab dalam Perjanjian Baru merupakan suatu proses sejarah. Artinya kitab-kitab dalam Alkitab memang diwahyukan Allah kepada manusia dan itu berlangsung dalam sejarah.

Sebelum Gereja (pengikut Yesus Kristus) lahir dan dimulai dari Yerusalem hingga berpengaruh ke seluruh dunia, Perjanjian Lama sudah ada. Yesuspun menggunakan Perjanjian Lama. Oleh karena itu Gereja perdana menerima Perjanjian Lama sebagai bagian dari kitab suci Gereja. Selanjutnya gereja mengumpulkan tulisan-tulisan para rasul yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Baru. Dalam proses pengumpulan tulisan-tulisan para rasul yang mendengar secara langsung pengajaran Yesus dan juga rasul-rasul yang mengalami perjumpaan dengan Yesus seperti rasul Paulus. Tulisan-tulisan itu diyakini merupakan wahyu artinya Allah menggerakan para penulis Perjanjian Baru untuk menulis apa yang diajarkan, dilakukan Yesus. Dalam proses pengumpulan dan pengakuan kewibawaan kitab suci Perjanjian Baru, muncul apa yang disebut dengan kitab-kitab non kanonik sehingga tidak dimasukkan dalam kanon Perjanjian Baru. Hal ini tentu memberi pertanyaan pada kelompok-kelompok tertentu. Kelompok-kelompok itu mempertanyakan mengapa hanya 27 kitab yang diakui dan diterima sebagai Kanon Perjanjian Baru?. Kelompok-kelompok yang dimaksud sebagaimana yang dikemukan oleh seorang teolog Teologi Sistematik yaitu Thiessen (1997:93). Kelompok ini mempertanyakan keabsahan kitab-kitab tertentu untuk ditempatkan dalam kanon Alkitab.

Jika demikian apakah 27 kitab Perjanjian Baru sudah cukup untuk menjadi Kanon Gereja? Apa konsekwensinya kalau ada kelompok Kristen yang menyatakan bahwa 27 kitab belum cukup seperti yang dikemukakan oleh kelompok-kelompok atau sempalan Kristen yang meragukan keabsahan kitab suci. Hal ini dapat diperhatikan dalam pernyataan Williamson sebagaimana yang dikemukakan dalam buku Thiessen (1997). Ada pula yang menyatakan bahwa kitab suci yang mereka miliki itu sama dengan Alkitab seperti yang dilakukan penganut Mormon yang menyatakan bahwa Buku Mormon itu sama dengan Alkitab (Thiessen, 1997:93)

B. Idenitifikasi Masalah Penelitian

C. Rumusan Masalah

D. Batasan Masalah

C. Pentingnya Penelitian

Baca Juga:

1. Contoh Bab I

Saturday, April 15, 2017

Affiliate Native Ads


Hari ini, Senin tanggal 24/4 2018 diadakan refisi secara total artikel yang pernah dimuat dalam judul postingan ini. Judul postingan tetap sama yaitu Affiliate Native Ads, namun isinya dirubah sesuai tema besar blog ini. Dengan demikian sub judulnya sbb:

Contoh Masalah Penelitian

Manusia dicipta oleh Tuhan. Itu berarti manusia memiliki kemampuan dalam diri untuk hidup dan melaksanakan kehidupan dengan berinteraksi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya. Lingkungan di sekitar manusia dapat menjadi sarana menopang keberlanjutan kehidupan manusia. Dalam konteks itu, manusia hidup dalam perjuangan. Dalam kehidupan yang penuh perjuangan, manusia menghadapi pilihan yaitu gagal atau sukses (diterima atau ditolak). Ditoak berarti gagal, sebaliknya diterima berarti sukses. 

Salah satu yang hendak disampaikan disini yaitu perjuangan menjadi publisher. Pubisher adalah orang yang menerbitkan iklan di media yang ia miliki. Daam hal ini seorang pendidik Kristen dapat menjadi seorang publisher dalam dunia blogger. Pendidik Kristen menuis dan mempubikasi tulisannya di bog, kemudian berusaha atau dilirik oleh pemilik produk yang hendak menawarkan produk/mempromosikan produknya secara online.
Dalam konteks ini, ada berbagai situs penyedia publisher (terbitkan iklan) seperti Native Ads. Mendaftar di Native Ads juga tidak mudah. Artinya ada seleksi atau review dari pengelola situs terhadap kualitas isi blog. Bila cocok dengan kebijakan Native Ads maka akan diterima, sebaliknya bila tidak cocok maka akan ditolak (alias gagal menjadi publisher) menjadi penerbit iklan Native Ads.

Sering muncul kekecewaan dalam diri seorang blogger PAK bila ditolak menjadi publisher situs-situs penyedia program publisher. Ada seorang blogger PAK yang menceritakan pengalaman ditoak menjadi publisher. Pengalaman penolakan itu menjadi cambuk perjuangan. Blogger ini terus berjuang dan menjadi berhasil.

Berdasarkan paparan di atas, yang menjadi masalah penelitian yaitu motivasi perjuangan. Ada yang memotivasi semangat perjuangan yang tinggi, ada pula yang rendah. Sehingga bila menghadapi suatu kegagalan dalam suatu perjuangan maka orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi selalu memiliki kecenderungan untuk menghadapi kegagalan dengan perjuangan tanpa menyerah. Sebaliknya mereka yang memiliki motivasi rendah cepat menyerah ketika menghadapi sebuah kegagalan. Pengalaman di Native Ads sekiranya mendorong ditemukan sebuah judul penelitian yang cocok.

Selamat menemukan dan meneiti. 

Salam Perjuangan

Jasa layanan Lookupfare

Berikut ini kami informasikan salah satu jasa layanan penerbangan Domestik maupun Internasional. Salah satu jasa layanan penerbangan yang melayani pengguna Jasa Layanan penerbangan domestik di Amerika maupun di beberapa tempat di dunia. Jasa layanan yang kami maksudkan adalah Lookupfare

Berbagai layanan seperti: Domestic Flight Deals, International Flight Deals, Special Flights Deals. Semuanya Anda dapatkan bersama Lookupfare

Ada interjet, Luthansa, Wow Air, Norwegian, Viva Colombia.co

Bersama Lookupfare, Anda dapat mengadakan perjalanan dengan pilihan: Flights to Washington D.C, Flights to Roma, Flights to Moscow, Flights to Las Vegas.


Semoga bermanfaat
1. Iman sebagai kepercayaan (Believing)

Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun demikian harus dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang kebenaran-kebenaran yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi iman sebagai kepercayaan tertuju pada dimensi kognitif.

2. Iman sebagai keyakinan (Trusting)

Dimensi iman sebagai keyakinan tertuju pada dimensi afektif yaitu mengambil bentuk dalam hubungan mempercayakan diri, serta yakin akan Allah secara pribadi, yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
3. Iman sebagai tindakan (Doing)
Iman Kristen sebagai suatu respons terhadap kerajaan Allah dalam Yesus Kristus, harus mencakup pelaksanaan kehendak Allah. Dimensi tindakan ini memperoleh perwujudan dalam kehidupan yang dijalani dalam kasih agape, yakni mengasahi Allah dengan jalan mengasihi sesama manusia.

Pembahasan Pertumbuhan Iman
Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan namaNya (Yohanes 15:7; Efesus 2:10)”( Nacy Poyah & Bentty Simanjuntak, 2004: 30)
1. Iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus.(Rom. 10:17)
2. Iman timbul dari Berita Injil, (Filp 1:27).
Bagaimana iman dapat tumbuh, sebagai contohnya dapat dilihat pada kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Mark. 5:25-29) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Kalimat “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,” menjelaskan darimana iman perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki harapan baru dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28).
Menurut Ichwei G. Indra, dalam Alkitab sedikitnya terdapat 7 cara yang dapat menguatkan iman, yakni (Ichwei G. Indra, 1993: 15)
1. Ucapan syukur kepada Allah (Mzm 50:23). Salah satu cara untuk dapat menguatkan iman adalah dengan menaikkan pujian dan menyampaikan ucapan syukur kepada Allah.
2. Mengakui Dosa Kepada Allah (Mzm.32:3, 5). Ketika Daud memberitahukan dosa dan salahnya kepada Allah, ia bukan hanya beroleh pengampunan dosa, tetapi imannya juga dikuatkan.
3. Berdoa Kepada Allah (Yes.40:31). Berdoa adalah hal yang paling penting, apalagi saat menantikan Tuhan dengan tenang dan teratur didalam doa. Tanpa berdoa, iman tidak akan ada.
4. Berpegang pada Firman Allah (Roma 10:17). Iman timbul dari pendengaran, jika menginginkan iman tumbuh dan dikuatkan, renungkanlah dan berpeganglah selalu pada Firman Allah.
5. Gunakanlah Iman (Mat.25:29). Iman harus digunakan, maka kehidupan akan berkemenangan setiap hari.
6. Saksikanlah Iman (Rm.10:10). Maksudnya adalah kesaksian tentang apa yang telah dilakukan Allah.
7. Layanilah dengan Iman (Yak.2:17). Bekerja terus dan melayani Tuhan dan sesama dengan bersandar kepada pimpinan Roh kudus yang senantiasa memberikan kekuatan iman.
Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ‘Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut:
1. Berdoa, Martin Luther menyebut doa adalah nafas hidup orang percaya. Dalam doa dapat menyampaikan pengakuan akan kuasa dan kemuliaan serta kekudusan Tuhan, pergumulan sebagai orang beriman, dan juga memohon pengampunan dosa kepadaNya.
2. Membaca Firman Tuhan. Manusia mengenal Allah yang menyatakan diriNya dalam sejarah keselamatan melalui Firman dan karyaNya. KaryaNya dinyatakan melalui para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam Alkitab. Membaca Alkitab adalah upaya dalam mengenal Allah, menggali yang kehendak Allah
. 3. Beribadah. Ibadah adalah pengabdian hidup dan pelayanan terhadap Tuhan dan sesama. Ibadah adalah aktivitas hidup beriman. Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan (Kelompok Kerja PAK-PGI, 2004: 30)