Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Monday, January 23, 2017

Judul Penelitian Mahasiswa Teologi


Anda sedang berjuang mencari judul-judul skripsi, tesis dan disertasi dalam bidang Teologi, Pendidikan Kristen maka Anda dapat mempelajari judul-judul dalam postingan ini. Semoga judul-judul penelitian mahasiswa (skripsi, tesis dan disertasi) berikut ini membantu Anda dalam mewujudkan ide penelitian. Judul-judul yang dimaksud seperti berikut:





1. Eksistensi Guru Sekolah Minggu dalam Gereja
2. Urgensi pelayanan Okultisme dalam Pelayanan Pastoral
3. Melayani Pekerja Seks Komersial di Kota dengan Sikap Kasih
4. Penderitaan dan Kehadiran Tuhan
5. Keyakinan Kepastian Keselamatan Terhadap Semangat Pelayanan Penginjilan
6. Peranan Gereja Perempuan Menurut Lukas 8:1-3
7. Pengaruh Pertengkaran Suami Istri Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak
8. Kajian Teologis Motivasi Pekabaran Injil Rasul Paulus Berdasarkan I Korintus Terhadap Warga Jemaat dalam Pekabaran Injil
9. Pengaruh Tingkat Pemahaman Jemaat Tentang Makna Ibadah terhadap Kesetiaan Beribadah
10. Pengaruh Pelayanan Pastoral Terhadap Motivasi Kerja Karyawan di Perusahan A
11. Pengaruh Bahasa Roh Terhadap Ketekunan Beribadah
12. Keyakinan akan “Kuasa Dalam Nama Yesus” Terhadap Pengusiran Iblis
13. Pengaruh Menyebut “dalam Nama Yesus” Terhadap Uji Nyali
14. Pendekatan Firal Eksegesis Terhadap Gada dan Tongkat Menurut Mazmur 23:4
15. Pengaruh Pelaksanaan Persekutuan Doa Terhadap Pertumbuhan Gereja
16. Pengaruh Disain Kurikulum Sekolah Minggu Terhadap Sekolah Minggu yang Menyenangkan
17. Tingkat Pertumbuhan Iman Terhadap Kesetiaan dalam Kepercayaan Kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
18. Studi Teologis Tentang Perceraikan Menurut Hukum Positif
19. Tingkat Kematangan Aksiologis Yusuf Terhadap Godaan Istri Potifar
20. Peran Gereja dalam Mewujudkan Kerukunan Hidup Antar Umat Bergama di Daerah ....
21. Tinjauan Historis Pola-pola Pekabaran Injil Masa Lampau Terhadap Metode Pekabaran Injil Masa Kini
22. Peranan Gereja dalam Pembinaan terhadap Keterlibatan Anggota Jemaat dalam sistem Perdagangan Tradisional Orang Tehit
23. Pengaruh Penggembalaan Terhadap Keluarga yang mengalami Kedukaan 24. Efektivitas Persekutuan Jemaat Terhadap Pekabaran Injil
25. Pengaruh Tingkat Pemahaman Teologis Pelayanan Kependidikan Gereja Terhadap Pengelolaan Sekolah Swasta
26. Pengaruh Kepemimpinan Adat Terhadap Efektivitas, Efisiensi dan Produktivitas Pelayanan Gereja
27. Pengaruh Pelayanan Warga Kristen Terhadap Kesadaran Politik
28. Hubungan Harmonis Gereja-gereja di kota terhadap Harmonisasi Pelayanan
29. Kemandirian Gereja di Bidang Teologi Terhadap Kualitas Penginjilan
30. Efektivitas Pelayanan penggembalaan Pemuda Terhadap Kenakalan Pemuda
31. Hubungan Strategi dan Metode Pembinaan Majelis Jemaat di Daerah Pedesaan Terhadap Pertumbuhan Gereja Pedesaan
32. Urgensi Pemberantasan Buta Huruf Terhadap Kualitas Pertumbuhan Rohani
33. Peranan Gereja dalam pencegah Alkoholisme di Kalangan Pemuda
34. Evaluasi Teologis Kehadiran Zending Mennonite di Daerah
35. Pemanfaatan Persembahan Persepuluhan
36. Peranan Kepemimpinan Majelis Jemaat Terhadap Pertumbuhan Gereja di ..........
37. Pengaruh Adat Terhadap upacara pembaptisan Kudus di ...........
38. Efisiensi Penatalayanan Kristen Terhadap Ekonomi Gereja
39. Pengaruh Majelis Jemaat dan Pembinaan Jemaat Terhadap Semangat Penginjilan
40. Dinamika Persekutuan terhadap Pekabaran Injil
41. Pemahaman Teologis yang Sehat Terhadap Perjamuan Kudus
42. Hubungan Kearifan Lokal dengan Teologia Kerajaan Allah Terhadap Pertumbuhan Gereja Pedesaan
43. Peranan Pemuda Dalam Pertumbuhan Jemaat
44. Kontekstualisasi tari-tarian bernuansa adat dalam Liturgi Ibadah Gereja Terhadap Ibadah yang menyapa batin Warga Jemaat di ....
45. Keterbukaan Gereja terhadap Glosolalia dalam Ibadah Gereja Protestan
46. Efektivitas Pelayanan Gereja dalam lingkup Jemaat yang dikelola Perusahaan
47. Sikap Gereja Terhadap Anggota Jemaat yang Terlibat Minum Minuman Tuak
48. Peranan Gereja dalam memotivasi Jemaat dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Potensi Pala
49. Motivasi Gereja terhadap Penatalayanan Kekayaan Alam 50. Sikap Gereja terhadap pelayanan Hobat-Hobatan dalam Kehidupan Jemaat di Pedesaan
51. Sikap Gereja terhadap Praktek Penyembuhan Tradisionil di Pedesaan
52. Evaluasi Teologis terhadap Sikap Toleransi Bergama dalam Kehidupan Anggota Jemaat
53. Pengaruh Pendeta Go-Blog Terhadap Tingkat Pemahaman Anggota Jemaat dalam Pemahaman Alkitab
54. Manajemen waktu sebagai Anugerah Allah Terhadap Perkembangan Gereja
55. Tingkat Pemahaman Teologis Terhadap Pelayanan Gelandangan
56. Pengaruh prinsip hidup suami istri Terhadap Keutuhan Pernikahan Menurut Efesus 5:22-25
57. Pengaruh Suami Istri yang taat dan hidup dalam Kasih Terhadap Eksisntensi Keluarga Kristen Berdasarkan Efesus 5:22-30
58. Tinjuan Teologis Terhadap Kuasa Manusia Sebagai Mandat Allah
59. Pengaruh Roh Kudus Dalam Pertumbuhan Gereja-Gereja di Kota
60. Cara Penanggulangan Miras di Kalangan Perempuan Kristen
61. Dalam Nama Yesus Terhadap Kekuatan Magis di Pedesaan
62. Peranan Kepemimpinan Perempuan dalam Organisasi Gereja
63. Pengaruh Menciptakan Ibadah Kreatif Terhadap Semangat Beribadah Hari Minggu
64. Tinjaua Teologis Perjamuan Kudus Menurut Teologi Paulus dan Korelasinya terhadap Perjamuan Kudus Dalam Jemaat Gereja ...
65. Sikap Gereja terhadap pelayanan Waria dan Pelayanan Gereja
66. Peranan Pendeta dalam Entrepreneur Jemaat
67. Seketiduran di Rumah Kost
68. Memberdayakan Keluarga Yang Tidak Produktif (Mandul) dalam Pelayanan Gereja

Kesetiaan Beribadah

Kata “kesetiaan” dapat dipakai dalam berbagai konteks, misalnya dalam konteks suami-istri, seorang suami setia memelihara kesucian kehidupan rumah tangganya dan sebaliknya seorang istri memelihara kesetiaan pada suami. Dalam berpacaranpun demikian, seseorang dituntut setia kepada pacarnya. Seorang bawahan membangun sikap kesetiaan atau loyalitas kepada atasan dan lain-lain. Dalam pembahasan ini, kata kesetiaan hendak diterapkan dalam beribadah yang dilakukan dalam kekristenan, khususnya dalam denominasi gereja.
Kesetiaan beribadah di denominasi gereja oleh anggotanya ditentukan oleh banyak faktor. Misalnya pelayanan khotbah yang menjawab kebutuhan rohani, suasana ibadah yang penuh dengan rasa kekeluargaan atau saling mengenal satu dengan yang lainnya, gedung gereja yang bagus, tempat parkir yang memadai.Namun ada pula yang setia beribadah di tempat ibadah yang sederhana seperti mengontrak rumah. Kesetiaan beribadah oleh sekelompok orang Kristen yang menjadikan tempat sederhana menjadi tempat berkumpul bersama dalam mewujudkan pertemuan teragung dengan TUHAN itu dilakukan dengan setia dari minggu ke minggu tanpa merasa terganggu karena fasilitas ibadah seperti rumah ibadah di rumah kontrakan. Hal ini menjadi fenomena menarik. Tentu tidak semua orang Kristen menjadikan rumah kontrakan menjadi tempat ibadah karena di wilayah-wilayah tertentu, hal ini tidak diperkenankan. Jadi, ini sifatnya kasustuistik. Artinya sedikit saja orang Kristen di tempat tertentu yang menjadikan rumah atau ruang pertemuan untuk ibadah Minggu.
Hal yang hendak disoroti yakni kesetiaan beribadah yang dilakukan oleh anggota gereja sebagaimana yang disebutkan di atas. Faktor apakah yang mendorong kesetiaan beribadah bagi sekelompok orang Kristen yang karena kendala tertentu harus memilih tempat kontrakan untuk beribadah Minggu. Di sisi yang lain, ada yang merasa malu bila beribadah di tempat-tempat seperti di rumah atau di ruang pertemuan. Orang-orang seperti ini merasa bangga kalau beribadah di rumah gereja. Ibadah dalam konteks Kristen dapat dipahami dalam teks Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Dalam Perjanjian Lama, kata “beribadah” dapat dihubungkan dengan kata Ibrani yaitu “abed” yang berarti “bekerja seperti seorang budak”, atau “mengabdi kepada seorang raja”, atau “melayani dalam fungsi keimaman”. Sementara dalam Perjanjian Baru dipakai kata “sebo”. Kata ini memiliki arti “menyembah”. (lihat Mat. 15:9 – Yun. “sebĂ´” (sebw) yang berarti “menyembah”. Dalam 1 Tim. 6:6 – Yun. “eusebeia” (eusebeia) yang memiliki arti: “hidup yang takut akan Allah dan melakukan kewajiban religius kepada-Nya). Jadi, ibadah dalam konteks Kristen di artikan perjumpaan TUHAN dengan manusia dan manusia dengan TUHAN. Esensi inilah yang diwujudkan dalam ibadah Minggu.



Monday, January 16, 2017

Berpenghasilan dollar melalui Publisher Admitad


Anda mau tau bagaimana punya penghasilan dollar di Admitad? Silakan ikuti penjelasan singkat berikut ini dengan topik: Berpengahasilan dollar melalui Admitad
Subjudul ini bukan bekerja singkat dan langsung mendapat dollar. Saya tegaskan tidak demikian. Kita harus berjuang dan berjuang. Tidak ada penghasilan melimpah melalui prinsip instan. Jadi berpengahasilan dollar melalui admitad adalah suatu usaha dari waktu ke waktu, pengorbanan tenaga, waktu dan biaya akses internet, bayar listrik dll kemudian barulah kita dapat melihat hasilnya. Hasilnya pasti berbeda antara satu orang dengan yang lainnya. Saya tidak memberi garansi bahwa Anda mendapat penghasilan dollar dengan begitu cepat melalui Admitad. Namun dilihat dari grafik penghasilan di dasboard Admitad maka saya katakan Admitad punya keunggulan tersendiri dalam program Affiliatenya.
Admitad ini adalah salah satu situs dari Rusia. Silakan Anda cari informasi dengan cara surving di internet tentang Admitad. Sayapun mendapat situs ini melalui beberapa perjuangan dalam upaya menjadi Publisher (Terbitkan Iklan).
Hal lain yang hendak saya tegaskan disini yakni penghasilan dollar dengan cara menjadi Publisher juga berbeda bagi para blogger. Ada blogger pemula, menengah dan mahir. Saya menempatkan diri di menengah. Tentang penghasilan, ya saya terus berjuang. Walaupun kecil tetapi tetap berjuang.
Salah satu peluang bagi kita untuk menghasilkan pendapatan secara online yaitu dengan cara menjadi penerbit iklan atau publisher ads. Ada publisher ads (banner iklan) dengan sistem affiliate.
Untuk mendapatkan alamat website Admitad juga sedemikian mudah. Kita tinggal ketik kata kunci seperti Admitad; admitad com; Publishers; Publisher Admitad com maka akan muncul dalam google tampilan dalam layar laptop atau komputer yang kita pakai. Kita tinggal klik sesuai kebutuhan kita. Misalnya kebutuhan kita adalah mendaftar maka kita mengklik program publisher atau mendaftar melalui LINK INI. Tetapi jika kita sudah mendaftar maka kita dapat masuk ke dasboard Admitad melalui fasilitas Login. Bisa juga klik Publisher maka kita akan dibawa ke halam Admitad dengan mengisi username dan pasword untuk login ke halaman situs Admitaddotcom
Selain itu kita bisa melihat perkembangan melalui fasilitas Report yang tersedia di Dasboard Admitad untuk melaihat grafik fasilitas seperti: On Ad Space, on Programs, On Action, On Time, on Sem, On Sub-ID, On CPC. Bila kita mengklik beberapa report ini maka kita akan melihat hasilnya masing-masing. Silakan mendaftar dan alami sendiri.

Cara daftar jadi Publisher Admitad langsung klik melalui link ini: Publisher Admitad



Semoga berguna

Tuesday, January 10, 2017

Pengalaman yang menggembirakan


Perjuangan hidup selalu diwarnai oleh dua sisi kehidupan, yaitu ada waktu mengamalami kegagalan dalam perjuangan dan ada pula waktu mengalami kesuksesan atau pengalaman yang membahagiakan.Kedua sisi kehidupan dalam perjuangan yaitu ditolak atau diterima selalu saja dialami oleh siapa saja, termasuk semua makluk. Namun kerinduan berjuang selalu ada. Ditolak dalam sebuah perjuangan bukanlah akhir usaha tetapi sebuah peluang untuk meraih peluang yang lebih baik lagi. Merebut peluang secara baik dan mengusahakannya menjadi suatu kenyataan pastilah membahagiakan. Warna inilah yang menginspirasi perjuangan saya.
1. Iman sebagai kepercayaan (Believing)

Iman Kristen lebih dari sekedar kepercayaan, walaupun demikian harus dikatakan bahwa iman Kristen mempunyai dimensi kepercayaan apabila ia mendapatkan perwujudannya dalam kehidupan manusia. Aktivitas dari iman Kristen menghendaki agar didalamnya ada suatu keyakinan dan percaya tentang kebenaran-kebenaran yang diakui sebagai esensi dalam iman kristiani. Dimensi iman sebagai kepercayaan tertuju pada dimensi kognitif.

2. Iman sebagai keyakinan (Trusting)

Dimensi iman sebagai keyakinan tertuju pada dimensi afektif yaitu mengambil bentuk dalam hubungan mempercayakan diri, serta yakin akan Allah secara pribadi, yang menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
3. Iman sebagai tindakan (Doing)
Iman Kristen sebagai suatu respons terhadap kerajaan Allah dalam Yesus Kristus, harus mencakup pelaksanaan kehendak Allah. Dimensi tindakan ini memperoleh perwujudan dalam kehidupan yang dijalani dalam kasih agape, yakni mengasahi Allah dengan jalan mengasihi sesama manusia.

Pembahasan Pertumbuhan Iman
Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes 1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17), selanjutnya di dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8). Nacy Poyah mengatakan dalam bukunya bahwa: “Hidup di dalam iman kepada Kristus bagaikan tunas yang baru, terus bertumbuh dan berbuah. Bertumbuh dalam pengenalan yang benar akan Allah, sehingga hidup umat berkenan kepada Allah dalam segala hal dan terus mengarah kepada Kristus (Efesus 4:13-16). Berbuah dalam kesaksian hidup yang baik, untuk memuliakan namaNya (Yohanes 15:7; Efesus 2:10)”( Nacy Poyah & Bentty Simanjuntak, 2004: 30)
1. Iman timbul dari pendengaran oleh Firman Kristus.(Rom. 10:17)
2. Iman timbul dari Berita Injil, (Filp 1:27).
Bagaimana iman dapat tumbuh, sebagai contohnya dapat dilihat pada kisah seorang wanita yang sakit pendarahan selama 12 tahun (Mark. 5:25-29) Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya. Kalimat “Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,” menjelaskan darimana iman perempuan itu mulai tumbuh. Kabar-kabar yang dia dengar dari banyak orang bahwa Yesus menyembuhkan semua orang dan semua penyakit membuat perempuan malang itu memiliki harapan baru dan keyakinan baru bahwa penyakitnya pasti dapat sembuh asalkan dia ketemu Yesus Kristus, bahkan dia berkata dalam hati “Asal ku jamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh.” (ayat 28).
Menurut Ichwei G. Indra, dalam Alkitab sedikitnya terdapat 7 cara yang dapat menguatkan iman, yakni (Ichwei G. Indra, 1993: 15)
1. Ucapan syukur kepada Allah (Mzm 50:23). Salah satu cara untuk dapat menguatkan iman adalah dengan menaikkan pujian dan menyampaikan ucapan syukur kepada Allah.
2. Mengakui Dosa Kepada Allah (Mzm.32:3, 5). Ketika Daud memberitahukan dosa dan salahnya kepada Allah, ia bukan hanya beroleh pengampunan dosa, tetapi imannya juga dikuatkan.
3. Berdoa Kepada Allah (Yes.40:31). Berdoa adalah hal yang paling penting, apalagi saat menantikan Tuhan dengan tenang dan teratur didalam doa. Tanpa berdoa, iman tidak akan ada.
4. Berpegang pada Firman Allah (Roma 10:17). Iman timbul dari pendengaran, jika menginginkan iman tumbuh dan dikuatkan, renungkanlah dan berpeganglah selalu pada Firman Allah.
5. Gunakanlah Iman (Mat.25:29). Iman harus digunakan, maka kehidupan akan berkemenangan setiap hari.
6. Saksikanlah Iman (Rm.10:10). Maksudnya adalah kesaksian tentang apa yang telah dilakukan Allah.
7. Layanilah dengan Iman (Yak.2:17). Bekerja terus dan melayani Tuhan dan sesama dengan bersandar kepada pimpinan Roh kudus yang senantiasa memberikan kekuatan iman.
Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ‘Hidup dalam Anugrah-Nya’ dirangkum beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni sebagai berikut:
1. Berdoa, Martin Luther menyebut doa adalah nafas hidup orang percaya. Dalam doa dapat menyampaikan pengakuan akan kuasa dan kemuliaan serta kekudusan Tuhan, pergumulan sebagai orang beriman, dan juga memohon pengampunan dosa kepadaNya.
2. Membaca Firman Tuhan. Manusia mengenal Allah yang menyatakan diriNya dalam sejarah keselamatan melalui Firman dan karyaNya. KaryaNya dinyatakan melalui para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam Alkitab. Membaca Alkitab adalah upaya dalam mengenal Allah, menggali yang kehendak Allah
. 3. Beribadah. Ibadah adalah pengabdian hidup dan pelayanan terhadap Tuhan dan sesama. Ibadah adalah aktivitas hidup beriman. Ibadah adalah perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Tuhan (Kelompok Kerja PAK-PGI, 2004: 30)

Friday, January 6, 2017

Contoh Bab IV dan V skripsi dan tesis


Memberi pencerahan bagi merke yang mencari pencerahan dalam penulisan skripsi, tesis dan disertasi. Oleh karena itu deskripsi berikut ini memaparkan tentang contoh Bab IV dan V Penelitian skripsi, Tesis dan disertasi.Apakah Anda memerlukan contoh analisis data dan kesimpulan? Baca disini.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Karakteristik Responden

Para responden adalah peserta didik SMP .... Mereka berasal dari beberapa wilayah di .......Muju. Status ekonomi pun berbeda ...............

B. Hasil Penelitian

Hasil penelitian dalam penelitian yaitu perolehan data penelitian dari lapangan berupa jawaban responden. Jawaban responden dalam penelitian ini yang merupakan hasil penelitian yaitu sebaran angket kepada 30 responden nara didik SMP ....
Angket berisi sejumlah pertanyaan yang dirumuskan berdasarkan peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagaimana yang telah dikemukakan dalam kajian teori Bab II. Jawaban responden dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai hasil penelitian yaitu jawaban responden dari para nara didik SMP .... yang berada pada kelas VII dan VIII. Masing-masing kelas hanya diambil 15 responden. Jadi total responden sebanyak 30 orang.





Dalam memperoleh data responden, penulis menggunakan skala pengukuran sikap yaitu sebuah skala untuk mengukur sikap sebagaimana yang dipakai dalam penelitian sosial, termasuk penelitian dalam bidang pendidikan. Ada 5 skala sikap yang biasanya dipakai yaitu:
a. Skala Likert
b. Skala Guttman
c. Skala Defferensial Simantict
d. Skala Rating Scale
e. Skala Thurstone.
Berdasar pada lima skala di atas, penelitian ini menggunakan skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial”. Sikap yang dimaksud disini yakni pengamatan atau penilaian siswa terhadap sejumlah peran guru PAK yang memberi kontribusi terhadap pengembangan spiritualitas nara didik SMP ......
Selanjutnya sikap tersebut diperoleh melalui instrument yang disebar. Dalam instrument (angket) yang disebar diberi alternative jawaban terhadap pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden (siswa dan guru). “Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut”:
Pernyataan Positif
4 = SangatSetuju (SS) 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (Kurang Setuju)
1 = TidakSetuju (TS)
Dalam hubungan dengan teknik pengumpulan data angket, instrument (angket) tersebut disebarkan kepada 30 peserta didik, dan 11 Guru SMP ........., kemudian direkapitulasi berdasarkan variable yang diteliti
Jadi, dari 30 peserta didik yang diambil dari kelas VII SMP .... sebanyak 15 orang, dan Klas VIII sebanyang 15 orang maka menghasilkan data yang akan diolah dalam bagian pembahasan.
Rekapitulasi Hasil Penelitian terhadap 30 responden sbb:
No Pertanyaan Skor Jawaban 4 Skor Jawaban 3 Skor Jawaban 2 Skor Jawaban 1 1 Guru PAK sebagai Pendidik (Memberi teladan) 11 16 5 3 2 Guru PAK sebagai Pendidik (Idola) 8 13 9 - 3 Guru PAK sebagai Pengajar 13 14 1 2 4 Guru PAK sebagai pembelajar 1 9 7 13 5 Guru PAK sebagai Pelatih - - 8 22 6 Guru PAK sebagai fasilitator - - 6 24 7 Guru PAK sebagai motivator 13 13 5 - 8 Guru PAK sebagai Motovator 22 - 6 2 9 Guru PAK sebagai pemimpin 28 2 - - 10 Guru PAK sebagai komunikator 28 2 - - 11 Guru PAK sebagai agen sosialisasi - - 3 27 12 Guru PAK sebagai pembimbing/konselor 27 3 - - 13 Guru PAK sebagai pemberita Injil 4 7 20 - 14 Guru PAK sebagai Nabi dan Imam 9 12 5 4 15 Guru PAK sebagai Teolog 18 10 1 1 Sumber: Hasil Angket C. Pembahasan
Pernyataan No. 1 (Guru PAK sebagai Pendidik)
Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 1 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 11 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 11 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 5 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 3 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 11 x 4 = 44
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 11 x 3= 33
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 5 x 2 = 10
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 3 x 1 = 3
Jumlah = 90
Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 1) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik yang berkontribusi bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:
0 30 60 90 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 1) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP ..... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 90/120 x 100 % = 75 % tergolong KUAT. Presentase kelompok responden untuk item No. 1 dapat dilihat seperti:

0 20% 40% 60% 75 % 80 % 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat
Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor
Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai pendidik memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik. Semakin baik peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik maka semakin meningkat pula spiritualitas naradidik SMP S

Pernyataan No. 2 (Guru PAK sebagai Pendidik: Idola)
Guru sebagai Pendidik Agama Kristen sebagai idola di SMP .... merupakan salah satu indikator dari perannya sebagai pendidik. Berdasarkan pertanyaan nomor 2 dari angket dan jawaban responden menunjukkan hasil sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 8 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 13 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 9 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = - orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 8 Orang menjawab 4 : 8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 13 Orang menjawab 3 : 13 x 3= 39
Jumlah skor untuk 9 Orang menjawab 2 : 9 x 2 = 18
Jumlah skor untuk 0 Orang menjawab 1 : 0 x 1 = 0
Jumlah = 89
Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 2) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik yang memberi kontribusi bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ..... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:
0 30 60 89 90 120
TS KS S SS
Jadi berdasarkan data di atas dapat ditafsirkan bahwa peserta didik setuju bahwa peran guru PAK sebagai pendidik menjadiakannya sebagai idola (naradidik menyukai/mencintai) yang berimplikasi pada pengembangan spiritualitas dalam diri mereka.
Pernyataan No. 3 (Peran Guru PAK sebagai Pengajar)
Salah satu indikator dari Guru PAK sebagai pengajar yakni menjelaskan secara baik sehingga dapat dimengerti peserta didik. Pertanyaan nomor 3 merupakan usaha untuk mendapatkan data dari responden tentang peran guru PAK sebagai pengajar. Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 3 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 13 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 11 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 5 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 3 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 11 x 4 = 44
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 11 x 3= 33
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 5 x 2 = 10
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 3 x 1 = 3
Jumlah = 90
Jumlah skor ideal untuk item No. 3 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 3) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ..... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:

0 30 60 90 120 150
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 1) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP ...... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 90/120 x 100 % = 75 % tergolong KUAT. Presentase kelompok responden untuk item No. 1 dapat dilihat seperti:
0 20% 40% 60% 75 % 80 % 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat

Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai pendidik memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik. Semakin baik peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik maka semakin meningkat pula spiritualitas naradidik SMP ........
Pernyataan No. 4 ( Peran Guru PAK Sebagai Pembelajar)
Salah satu indikator guru PAK sebagai pembelajar adalah selalu menyampaikan info baru dalam bidang studi yang diasuhnya. Untuk mendapat data dari responden maka pertanyaan nomor 4 merupakan pertanyaan yang berhubungan dengan peran guru PAK sebagai pembelajar. Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 4 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 1 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 9 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 7 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 13 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 1 Orang menjawab 4 : 1 x 4 = 4
Jumlah skor untuk 9 Orang menjawab 3 : 9 x 3= 27
Jumlah skor untuk 7 Orang menjawab 2 : 7 x 2 = 14
Jumlah skor untuk 13 Orang menjawab 1 : 13 x 1 = 13
Jumlah = 58
Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 4) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pembelajar bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ........ dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah KURANG SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:
0 30 58 60 90 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 4) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP ......... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 58/120 x 100 % = 48,33 % tergolong CUKUP. Presentase kelompok responden untuk item No. 4 dapat dilihat seperti:

0 20% 40% 48,33 60% 80 % 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat

Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor
Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai pembelajar yang memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik berada pada wilayah cukup. Kontribusinya tidak signifikan terhadap perkembangan spiritualitas naradidik SMP .......
Pernyataan No. 5 (Peran Guru PAK Sebagai Pelatih)
Salah satu indikator Peran guru sebagai pelatih yang ditanyakan kepada para responden yaitu guru PAK memberi latihan lagu-lagu baru, lagu yang dimaksud yaitu lagu rohani. Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 1 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 0 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 0 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 5 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 10 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 0 x 4 = 0
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 0 x 3= 0
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 5 x 2 = 10
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 10 x 1 = 10
Jumlah = 20
Jumlah skor ideal untuk item No. 1 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 5) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP .... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah TIDAK SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:

0 20 30 60 90 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 5) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen di SMP ..... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 20/120 x 100 % = 16,66 % tergolong SANGAT LEMAH. Presentase kelompok responden untuk item No. 1 dapat dilihat seperti:

0 20% 40% 60% 75 % 80 % 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat
Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor
Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai pelatih yang berkontribusi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik berada pada taraf sangat lemah. Tidak berpengaruh terhadap perkembangan spiritualitas pesertadidik SMP ....
Pernyataan No. 6 ( Peran Guru PAK sebagai fasilitator murid Kristus )
Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 1 sbb: Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 0 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 0 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 6 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 24 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 0 x 4 = 0
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 0 x 3= 0
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 6 x 2 = 12
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 24 x 1 = 24
Jumlah = 36
Jumlah skor ideal untuk item No. 6 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 6) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai fasilitator bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ...... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah KURANG SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:
0 30 36 60 90 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No.6) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai fasilitator di SMP ....... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 36/120 x 100 % = 30 % tergolong LEMAH. Presentase kelompok responden untuk item No. 6 dapat dilihat seperti:

0 20% 30 40% 60% 80 % 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat

Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor
Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai fasilitator kurang atau lemah dalam memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik SMP
Pernyataan No. 7 (Peran Guru PAK sebagai Motivator)
Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 1 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 13 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 13 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 5 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 0 orang
Penghitungan skor dengan cara:
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 13 x 4 = 52
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 13 x 3= 39
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 5 x 2 = 10
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 0 x 1 = 0
Jumlah = 100

Jumlah skor ideal untuk item No. 7 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 7) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai motivator yang berkontribusi bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ...... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah SANGAT SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:

0 30 60 90 100 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 7) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai motivator di SMP ........ berkontribusi bagi peningkatan spiritualitas yaitu 100/120 x 100 % = 83,33 % tergolong KUAT. Presentase kelompok responden untuk item No. 7 dapat dilihat seperti:

0 20% 40% 60% 80 % 83,33 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat

Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai pendidik memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik. Semakin baik peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai pendidik maka semakin meningkat pula spiritualitas naradidik SMP

Pernyataan No. 8 ( Peran Guru PAK sebagai motivator membaca Alkitab)
Jawaban responden (Pesertadidik ) kelas VII dan VIII) atas pertanyaan nomor 1 sbb:
Menjawab 4 (Sangat Setuju) = 22 orang
Menjawab 3 (Setuju) = 0 orang
Menjawab 2 (Kurang Setuju) = 6 orang
Menjawab 1 (Tidak Setuju) = 2 orang

Penghitungan skor dengan cara:

Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 4 : 22 x 4 = 88
Jumlah skor untuk 11 Orang menjawab 3 : 0 x 3= 0
Jumlah skor untuk 5 Orang menjawab 2 : 6 x 2 = 12
Jumlah skor untuk 3 Orang menjawab 1 : 3 x 1 = 3
Jumlah = 103

Jumlah skor ideal untuk item No. 8 (skor tertinggi) = 4 x 30 = 120 (SS)
Jumlah skor terendah = 1 x 30 = 30 (TS)
Berdasarkan data (item No. 8) yang diperoleh dari 30 responden (jumlah siswa), maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai motivator membaca Alkitab bagi Peningkatan Spiritualitas Naradidik di SMP ....... dalam kriteria interpretasi skor terletak pada daerah SETUJU yang secara kontinum dapat dilihat seperti:

0 30 60 90 103 120
TS KS S SS
Jadi, berdasarkan data (item No. 8) yang diperoleh dari 30 responden, maka Peran Guru Pendidikan Agama Kristen sebagai motivator membaca Alkitab di SMP ..... bagi peningkatan spiritualitas yaitu 103/120 x 100 % = 85,83 % tergolong KUAT. Presentase kelompok responden untuk item No. 1 dapat dilihat seperti:
0 20% 40% 60% 80 % 85,83 100%
Sangat lemah lemah Cukup Kuat Sangat kuat

Keterangan : Kriteria Interpretasi Skor

Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat

Berdasarkan interpretasi skor tersebut di atas yaitu peran guru sebagai motivator membaca Alkitab memberi kontribusi bagi perkembangan spiritualitas naradidik berada pada level sangat kuat atau sangat baik. Semakin baik peran guru Pendidikan Agama Kristen sebagai motivator membaca Alkitab maka semakin meningkat pula spiritualitas naradidik SMP ....

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN




A. Kesimpulan

Setelah membahas peran guru Pendidikan Agama Kristen maka seorang guru PAK harus memiliki peran guru baik secara umum maupun peran khusus yang hanya dapat diwujudkan oleh guru Pendidikan Agama Kristen. Peran Guru yang harus dilakukan Guru PAK yaitu guru PAK sebagai pendidik, pengajar, pembelajar, pelatih, fasilitator, motivator, pemimpin, komunikator, agen sosialisasi, konselor. Sejumlah peran ini adalah peran yang dilkukan oleh semua guru bidang studi, jadi bukan hanya guru Pendidikan Agama Kristen. Peran-peran ini bila dilakukan secara baik maka akan memberi dampak positif bagi peningkatan spiritualitas naradidik, khususnya di SMP .........
Selain peran di atas, Guru PAK memiliki beberapa peran yang hanya dilakukan oleh seorang guru PAK, peran yang dimaksud yaitu guru PAK sebagai pemberita Injil, sebagai nabi dan imam, dan sebagai teolog atau penafsir kitab suci (Alkitab). Beberapa peran terkhir ini memberi ciri pembeda kepada guru PAK dengan guru bidang studi umum. Selanjutnya hasil penelitian menunjukkan bahwa sejumlah peran guru PAK , baik peran secara umum maupun peran guru PAK secara khusus memberi kontribusi pada peningkatan spiritualialtas nara didik SMP pada level yang berbeda. Umumnya berada pada level Berdasarkan sejumlah peran yang disebutkan di atas, sangat kuat terletak pada 98,33 %, sementara tingkat lemah berada pada level 27,5 yaitu pada peran guru PAK sebagai agen sosialisasi dan dan peran guru PAK sebagai fasilitator juga masih dalam kategori lemah yaitu 30 %. Artinya Peran Guru PAK dalam Sosialisasi dan sebagai fasilitator perlu diberi perhatian serius dan upaya untuk meningkatkannya sehingga berdampak bagi peningkatan spiritualitas naradidk SMP ........

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi Tempat Penelitian
Bagi tempat penelitian sebagai lembaga tempat penulis melakukan penelitian, penulis memberikan saran sebagai berikut: Untuk peran Guru pendidikan agama kristen dan peningkatan spiritua;itas naradidik di SMP.

2. Bagi Pembaca Bagi para pembaca, khususnya untuk guru disarankan untuk meningkatkan perannya sebagai guru dalam sejumlah peran yang sudah dibahas