Biasanya dalam menulis jurnal ilmiah, bagian pertama yaitu merumuskan judul artikel yang dapat dirumuskan berdasarkan teori tertentu yang dibaca dalam buku. Misalnya kita hendak meneliti tentang Dinamika Pendidikan Agama Kristen maka kita bisa membaca buku Dinamika Pendidikan Agama Kristen yang ditulis oleh Dr. Iris Cully. Kita pelajari bab per bab untuk menemukan pokok mana dari dinamika pendidikan agama Kristen yang hendak kita jadikan sebagai landasan teori dalam kita menulis sebuah jurnal ilmiah. Misalnya kita tertarik membahas salah satu pokok yang dikemukakan dalam buku dinamika pendidikan Agama Kriste yaitu "Metode Pengajaran". Setelah kita menentuka topik kita baca secara mendalam tentang pokok metode pengajaran yang dikemukakan Iris Cully. Jadi, pokok yang diteliti yaitu metode mengajar. Setelah itu kita mencoba menghubungkan engan konsep tertentu. Misalnya Metode Mengajar Alkitab. Dalam pembahasan metode mengajar Alkitab, tentu kita menggunakan teori Cully, kita juga dapat memakai teori yang relevan untuk memperluas penelitian kita. Setelah itu kita mulai menulis artikel untuk jurnal. Kita mulai dengan komponen berikut ini:
Judul Artikel Jurnal Ilmiah
Dinamika Metode Mengajar Alkitab
SekolahTinggi Teologi Lukas Online
Onam Muanley
sttlukasonline@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to reveal the Dynamics of Bible Teaching Methods. This research is based on the problem of the church using too much monologue method in teaching the Bible, rarely using the dialogical method in teaching the Bible. The use of this method makes listeners not enthusiastic about attending worship properly. The research method used to solve the problem is a qualitative-descriptive method with in-depth and descriptive interview data analysis. The results of this study are the dynamics of Christian religious education based on the dialogical method of teaching the Bible.
Keywords: Dynamics, Method, Teaching, Bible
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan Dinamika Metode Mengajar Alkitab. Penelitian ini didasarkan pada masalah gereja terlalu banyak menggunakan metode monolog dalam mengajarkan Alkitab, jarang menggunakan metode dialogis dalam mengajarkan Alkitab. Penggunaan metode ini membuat pendengar tidak antusias mengikuti ibadah secara baik.Metode penelitian yang dipakai untuk menyelesaikan masalah yaitu metode kualitatif-deskriptif dengan analisis data wawancara mendalam dan deskriptif. Hasil penelitian ini yakni dinamika pendidikan agama Kristen didasarkan pada metode mengajar Alkitab secara dialogis.
Kata Kunci:Dinamika, Metode, Mengajar, Alkitab
PENDAHULUAN
Isi Alkitab adalah firman Allah. Melalui Alkitab manusia membaca dan memahami Tuhan yang berbicara kepada dirinya. Untuk maksud ini, ada orang-orang yang menyerahkan diri untuk dibentuk dalam studi teologi dalam waktu yang sesuai standar seperti penyelesaian sarjana teologi, dibutuhkan waktu 4 tahun kuliaah, untuk magister teologi butuh waktu studi 2 tahun dan doktor teologi juga membutuhkan waktu studi 2 tahun, bila ada kendala maka akan lebih lama dari waktu 2 tahun. Proses studi demikian menolong mereka yang mengkhususkan diri menjadi pelayan firman Allah. Mereka yang menjadi pelayan firman Allah setelah menjalani masa vikariat, mereka ditahbiskan menjadi pendeta. Masalah yang terjadi yaitu penyampaian isi Alkiatb kepada jemaat, umumnya menggunakan metode mengajar monolong melalui kegiatan khotbah. Khotbah demikian menjadi monolog. Jemaat tidak dapat bertanya atas apa yang disampaikan oleh pendeta atau pengkhotbah di atas mimbar. Itulah sebabnya metode mengajar Alkitab demikian menjadi sesuatu yang monoton, kurang memiliki dinamika. Sebaliknya mengajar Alkitab melalui metode dialogis membuat pengajaran lebih berdinamika. Pada metode yang pertama yaitu metode monolog membuat pendeta berbicara sendiri tanpa melibatkan warga yang mendengarkan khotbah. Kebaruan penelitian ini yaitu pada metode pengajaran Alkitab yang bersifat Firman Dialogis (metode dialogis).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengajaran Alkitab melalui Khotbah (Firman Monolog).
Pengamatan secara empiris menunjukkan bahwa isi Alkitab hanya dikhotbahkan. Metode ini tidak salah. Gereja dari masa ke masa mewariskan metode ini. Pada hari minggu, isi Alkitab yang disampaikan di atas mimbar itu bersifat monolog (satu arah). Warga belum diberi kesempatan untuk dialog, minimal bertanya tentang apa yang disampaikan. Memang ada fadah pengajaran di gereja seperti melalui PA Alkitab. Hanya saja artikel ini fokus pada metode mengajarkan Alkitab dalam ibadah gereja yang umumnya bersifat homilia (penjelasan). Tentu ini sifatnya satu arah yaitu dari pengkhotbah.
Tanggapan warga jemaat belum dapat dikemukakan disini karena belum wawancara. Dana beberapa aspek lain yang berhubungan dengan Dinamika Metode mengajarkan Alkitab
Kesiapan Pengkhotbah Dalam Firman Dialogis
Boleh jadi metode dialog dalam mengajarkan Alkitab belum menjadi sebuah bagian dalam kehidupan pengkhotbah. Sehingga metode ini dapat menjadi momok untuk ketidaknyamanan pengkhotbah. Pengkotbah belum siap untuk ditanya oleh jemaat, apalagi ada jemaat yang pintar.
Belum Ada Kreativitas dan Inovasi Metode Mengajar Alkitab
Kreativitas dan inovasi yang dimaksudkan disini yaitu adanya pemikiran-pemikiran baru untuk menghasilkan sebuah metode yang baru yang merupakan hasil berpikir, atau menginovasi hal-hal atau metode yang lama menjadi sesuatu yang baru. Misalnya metode dialogis diubah menjadi metode dialog dalam menyampaikan isi Alkitab agar jemaat mengalami bagaimana Tuhan berbicara kepada dirinya melalui firman Tuhan yang ada dalam Alkitab.
Pembahasan
Pembahasan ini difokuskan pada hasil yang telah dikemukakan di atas, yaitu metode mengajar Alkitab yang bersifat monolong. Seharusnya perlu dicari dinamika metode pengajaran Alkitab kepada jemaat yaitu melalui metode mengajar Alkitab secara dialogis. Ada ruang dimana pendengar mendapat kesempatan untuk tanya jawab. Suasana ini akan membuat pemahaman tentang isi Alkitab lebih berdinamika atau lebih bermakna ketimbang firman yang hanya secara monoton disampaikan melalui cara monolog yaitu khotbah.
KESIMPULAN
Dinamika Pengajaran Alkitab yang dinamis adalah pengajaran yang menggunakan metode dialogis dalam menyampaikan teks-teks Alkitab yang dijadikan sebagai teks yang olehnya Tuhan berbicara kepada umat-Nya. Metode dinamis yang disampaikan disini yaitu metode dialogis atau Firman Dialogis. Istilah firman Monolog (Firman yang dikhotbahkan) dan Firman Dialogis (Firman yang didialogkan) adalah istilah teknis Yonas Muanley. Istilah-istilah ini selalu muncul dalam ucapan Yonas Muanley ketika melakukan pengajaran..
Referensi
Iris Cully, Dinamika Pendidikan AGama Kristen (Jakarta :BPK, 2000)
Yonas Muanley, Metode Mengajar Alkitab Seara Monolog dan Dialogis (Jakarta: STT Lukas Online, 2020)