Sebuah pohon Cemara di halaman kampus STT ditaklukkan oleh pohon sirih. Pohon sirih ini secara perlahan bertumbuh dan merambat atas pohon Cemarah dan akhirnya menutup pohon Cemara. Pohon Cemara tersebut menjadi mati karena dikuasai atau ditutup daun sirih. Kekuasaan Sirih atas pohon Cemara membuat pohon Sirih nampak seperti pohon besar yang rindang.
Pohon Sirih ini tidak berbuah, lebih banyak daunnya. Pohon Sirih yang tidak berbuah tetapi hanya daun saja berhail menguasai pohon Cemara. Tidak buah buah tetapi berhasil menguasai walau hanya daun saja.
Apa pelajaran yang Anda dapatkan dari narasi ini?
Silakan beri komentar. Ada dapat mengadakan sebuah refleksi teologi seperti berteologi atas realitas-realitas tertentu, khususnya tentang pohon sirih. Misal Anda dapat mengadakan upaya berteologi yang disebut dengan "Teologi Sirih". Model teologi ini tentu cocok dengan konteks kita. Dalam konteks itu, kita berteologi. Saya sedang mempersiapkan "Teologi Sirih" bersama seorang teman dosen untuk menjadi artikel ilmiah yang luaran penelitiannya untuk jurnal ilmiah terakreditasi Sinta 1-4