Latar Belakang Masalah. Penelitian selalu dimulai dengan masalah. Salah satu masalah yang akan dikemukakan dalam postingan ini yakni dating online. Perkembangan teknologi internet dan kemajuan teknologi website memungkinkan terjadinya program dating secara online. Para pria dan wanita yang masih single dapat mencari jodoh di dalam negeri maupun di luar negeri, seperti: dating dengan para single laki-laki dan perempuan di berbagai negara: Amerika Serikat, Brasil, Canada, Argentina, Inggris, Jerman, Prancis, Australia, Belanda, Rusia, Afrika, Portugis, Italia dan negara-negara yang tidak dapat dirinci disini. Kini telah hadir sebuah program Dating online, silakan reput peluang berdating 18+ disini: Khusus Dating ke berbagai Negara
Dating dapat dilihat dalam beberapa video (Youtube). Dalam beberapa video, yang disediakan dalam situs penyedia program dating yang menghubungkan satu pemuda-pemudi di beberapa negara.
Informasi lain dapat diikuti disini: mainstream
A. Latar Belakang Masalah
Kitab Imamat adalah kelanjutan dari kitab Keluaran yang merupakan bagian ketiga dari 5 kitab Musa (Pentateukh: Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan). Pasal penutup di kitab Keluaran berakhir dengan konstruksi tabut perjanjian (pasal 25-40). Permulaan Imamat ialah awal yang bersambung dengan apa yg menjadi akhir dari kitab Keluaran, yaitu penjelasan korban-korban yang dilakukan di tempat maha suci (pasal 1-7). “Makna Korban Perjanjian Lama dalam Kitab Imamat Dan Penggenapan Makna Korban Dalam Perjanjian Baru”.
Imamat terutama terdiri dari hukum-hukum dan peraturan-peraturan, tetapi terdapat kerangka cerita dan ilustrasi yang menunjukkan bahwa semua peraturan ini cocok dengan sejarah yang sebenarnya. Secara umum kitab itu terbagi atas dua bagian, pasal-pasal mengenai Hari Penebusan Dosa terdapat di bagian tengah. Bagian pertama adalah mengenai pemulihan hubungan dengan Allah yaitu peraturan mengenai korban dan penyucian. Bagian akhir adalah tentang hidup sebagai umat Allah (Dennis Green, 1992: 35) Sebagian besar hukum dalam Imamat adalah mengenai upacara keagamaan, tetapi terdapat juga hukum mengenai kebersihan dan sikap moral yang serupa dengan Sepuluh Perintah. Tidak terdapat perbedaan yang nyata antara hukum-hukum yang berbeda-beda itu; semuanya mencerminkan maksud Allah terhadap bangsa Israel dan semuanya harus dipatuhi. Dalam Perjanjian Baru pengorbanan Kristus membawa penyucian yang menyeluruh, oleh karena itu hukum-hukum mengenai korban dan upacara penyucian tidak lagi berlaku. Jika demikian, semua hukum itu sangat berguna untuk menjelaskan apa arti kematian Kristus bagi kita.
Tema pokok dalam kitab Imamat didalam Tafsiran Alkitab Masa Kini, 1983: 190 dinyatakan Pertama, kesucian Allah. Sebagian besar kitab Imamat berisi hukum dan adat di dalam pujian bangsa Israel terhadap Tuhannya. Juga di dalamnya berisi deskripsi korban dan hukum mengenai makanan dan kesucian seksual. Pusat dari semuanya hal yang dijelaskan ini ialah keberadaan Allah sebagai Allah orang Israel dan kesucian Allah. Hal ini dijelaskan berulang kali di dalam kitab ini (Imamat 18:2, 4, 5; 19:3-4, 10; 20:7) “Akulah TUHAN, Allahmu” dan juga Tuhan ialah Allah yang suci (Imamat 11:45, juga lihat 19:2, 20:26) “… jadilah kudus, sebab Aku ini kudus.”
Kedua, Jenis korban. Ada beberapa jenis korban di Imamat 1-7. Yang sangat menarik dari jenis korban ini ialah Alkitab tidak menjelaskan apa yang menjadi kepentingan dari korban ini, tetapi Alkitab menjelaskan secara rinci ada apakah yang harus dilakukan dalam korban. Korban tersebut ialah:
Ketiga, Perjanjian. Perjanjian Lama kaya dengan perjanjian yang dilakukan antara Allah dengan umatnya. Walaupun konsep perjanjian tidak dibahas di dalam kitab Imamat, tetapi hadirnya jenis korban ialah untuk melihat kembali hubungan antara pemberi janji dengan penerima janji. Korban ini ialah persembahan dari penerima janji kepada pemberi janji. Korban ini juga merupakan wujud nyata kasih setia penerima janji kepada pemberi janji. Keempat, Keimaman. Sesuai dengan namanya, kitab ini berhubungan erat dengan keimaman dan jabatan imam. Isi dari kitab ini ialah instruksi yang diberikan kepada imam dan bangsa Israel dalam kehidupan ibadah mereka. Sebagai imam, yang juga berada di sekitar tempat kudus Allah:
1.mereka harus kudus dan menjadi contoh dari bangsa Israel.
2.mereka harus kudus karena merekalah yang membawa korban kudus untuk penghapus dosa
Israel. 3. mereka harus kudus karena mereka melindungi kekudusan Allah di dalam perkemahan.
4. Kesucian
Seperti Tuhan yang adalah suci, dan imam yang melindungi kesucian Allah, bangsa Israel dituntut untuk juga suci dengan menjalankan berbagai macam upacara adat. Mereka harus suci misalnya dengan makanan yang dimakan (pasal 11), untuk wanita yang melahirkan (pasal 12), penyakit kulit dan kusta (pasal 13-14) dan lelehan tubuh baik itu untuk pria maupun wanita (pasal 15). Tuhan bukan saja menghendaki bangsanya sehat, tetapi juga menghendaki agar mereka menyucikan diri dari kebiasaan bangsa lain yang di luar Tuhan. Dalam anugerah-Nya Allah yang kudus telah menjadikan Israel sebagai umat-Nya, karena itulah, mereka juga harus kudus, “Kuduslah kamu, sebab Aku, Tuhan, Allahmu, kudus” (19:2; 1Pet.1:16).
B. Identifikasi Masalah
1. Apakah korban penghapus dosa?
2. Apakah Korban penebus salah
3. Apakah manfaatnya bagi orang Kristen?
4. Bagaimana Sejarah Korban dalam Perjanjian Lama dan Baru?
5. Apakah korban penghapus dosa dan penebus salah?
C. Rumusan Masalah
Penelitian ini hanya dibatasi pada korban penghapus dosa dan penebus salah. Pokok-pokok lain tidak dibahas.
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan sejarah praktik korban penghapus dosa dan penebus salah
2. Untuk menjelaskan korban penghapus dosa dan penebus salah
E. Hipotesis
Jika korban penghapus dosa dan salah diperhatikan dalam kesaksian Perjanjian Baru maka Yesus Kristus telah menggenapinya.
F. Pentingnya Penelitian
1. Memberi masukan kepada ......
2. Memberi mtivasi kepada para pelayan untuk mengutamakan pengorbanan Yesus Kristus
3. Menambah wawasan kepada penulis untuk kepentingan pelayanan
Semoga berguna