Selamat Tahun Baru 2016, Tahun persaingan dalam MEA. Tahun inovasi dan kreativitas. Kini saya masuk dalam pembahasan sesuai postingan judul: Masalah penelitian skripsi, tesis dan disertasi. Jika kita mengadakan penelitian mahasiswa (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) maka variabel yang diteliti (variabel utama atau Y) harus mempunyai masalah. Setelah itu melanjutnya dengan variabel bebas yang ditetapkan untuk diteliti. Misalnya, setelah kita membaca buku, mengamati kenyataan yang terjadi serta merenung terhadap realitas kehidupan di kampus, kita kemudian mendapat masalah penelitian yaitu pada hari-hari tertentu sering mahasiswa teologi menjadi tidak berseri, selalu cemberut, tidak bergairah dll. Berdasarkan masalah ini kita rumuskan variabel utama (variabel Y) penelitian (skripsi, tesis, disertasi) adalah: “Senyum Mahasiswa Teologi”. Sedangkan variabel bebasnya kita tetapkan: Uang Saku Mahasiswa menjadi variabel bebas (X). Berdasarkan itu kita tetapkan judul/varibel penelitian: Pengaruh uang saku terhadap Senyum Mahasiswa Teologi. Bisa juga sebaliknya kita menetapkan judul atau variabel penelitian kemudian mencari masalahnya. Setelah kita tahu masalah dan judul penelitian kemudian kita mendemonstrasikannya dalam bentuk menulis. Sebelum menulis masalah penelitian dari skripsi, tesis dan disertasi perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan masalah penelitian. Berikut teorinya. Teori Menurut Yonas Muanley, masalah penelitian adalah perbedaan antara harapan dan kenyataan, perbedaan antara teori dan praktik. Menurut Sugiyono, masalah penelitian dapat diartikan: (1) penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktik, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan, penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi.Sugiono melanjutkannya dengan memberi contoh tentang masalah.Masalah yang berhubungan dengan definisi: penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan.Perubahan yang tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu akan dapat menimbulkan masalah. Misalnya orang yang biasanya menjadi pimpinan pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang pendidikan. Hal ini pada awalnya tentu menimbulkan masalah. Orang yang biasanya mengelola pendidikan dengan system sentralisasi kemudian berubah menjadi desentralisasi, atau dengan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) maka akan muncul masalah. Orang yang biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus mengganti dengan computer, maka akan muncul masalah. Lihat Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008: 52-54) Dalam bidang Pendidikan Agama Kristen, orang yang terbiasa mengajar tanpa media harus berubah ke penggunaan media maka akan menimbulkan masalah. Guru PAK yang tidak terbiasa memanfaatkan Teknologi Internet dalam mengajar harus berubah menggunakan teknologi Internet dalam pembelajaran maka akan menimbulkan masalah. Masalah yang berhubungan dengan definisi: penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan. Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut maka akan menimbulkan masalah. Misalnya, dengan adanya reformasi diharapkan harga-harga akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah. Direncanakan dengan adanya pelatihan kurikulum 2013 maka guru akan melaksanakan kurikulum 2013 secara baik, tetapi ternyata tidak, sehingga timbul masalah. Dengan adanya sertifikasi guru dan dosen diharapkan mutu pendidikan meningkat, tetapi kenyataannya tidak , sehingga timbul masalah. Jadi, untuk menemukan masalah dapat diperoleh dengan cara melihat adanya penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan. Masalah yang berhubungan dengan adanya pengaduan. Dalam suatu organisasi sekolah yang tadinya tenang tidak ada masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam Koran atau majalah yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga pendidikan, dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media, sehingga banyak orang menjadi tahu akan kualitas pelayanan yang diberikan. Dengan demikian orang tidak akan lagi menggunakan jasa lembaga tersebut. Demonstrasi oleh sekelompok orang terhadapa suatu sekolah atau perguruan tinggi dapat menimbulkan masalah. Dengan demikian masalah penelitian dpat digali dengan cara menganalisis isi pengaduan. Masalah yang berhubungan dengan definisi: ada kompetensi. Adanya saingan atau kompetensi sering dpat menimbulkan masalah besar, bila tidak dpat memanfaatkan untuk kerja sama. Dalam pendidikan, lembaga-lembaga pendidikan yang selama ini unggul di dalam negeri, akan timbul masalah setelah ada perguruan tinggi asing boleh beroperasi di Indonesia. Lihat Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008: 52-54) Dalam proposal penelitian setiap masalah harus ditunjukkan dengan data. Data masalah dapat diperoleh dari hasil pengamatan terhadap hasil penelitian orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up tu date, lengkap dan akurat. Jumlah data masalah yang dikemukakan tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variable, maka data masalah yang dimeukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data, maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidk akan dipercaya. Lihat Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008: 52-54) Berdasarkan teori tentang masalah penelitian yang mendasari kita dalam menuangkannya dalam bentuk tulisan, kita mengemukakannya dalam Bab I Pendahuluan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap anak ketika mengakhiri studi di sekolah lanjutan atas, mulai memikirkan: apakah melanjutkan kuliah atau mencari kerja. Bila keputusannya adalah melanjutkan studi di perguruan tinggi maka kerinduan itu didiskusikan dengan orangtua, atau orangtua memiliki rencana untuk anaknya perlu melanjutkan ke perguruan tinggi. Bila hal ini disetujui oleh anak dan orangtua maka tindakan selanjutnya adalah mendaftar ke perguruan tinggi. Setelah diterima di perguruan tinggi, sang mahasiswa mengikuti kuliah secara teratur sesuai jadwal akademik yang dikeluarkan kampus. Kegiatan perkuliahan ini berlangsung selama beberapa tahun. Minimal untuk S1, empat tahun. Bila ada satu dan lain hal yang menghambat maka kuliah S1 dapat ditempuh selama lebih dari empat tahun. Kuliah sebagaimana yang dimaksud di atas dapat berlangsung secara menyenangkan. Setiap mahasiswa merasa bahagia karena menjadi mahasiswa dan mengikuti kuliah hari demi hari, bulan demi bulan dan tahun demi tahun sampai batas waktu yang ditentukan untuk menyelesaikan S-1. Dalam proses perkuliahan itu, setiap mahasiswa memiliki masalah tersendiri. Ada yang tetap tersenyum dalam menghadapi berbagai kondisi yang berhubungan dengan kuliahnya, ada pula yang menunjukkan bahwa situasi tertentu menyebabkan masalah bagi dirinya. Mahasiswa demikian sering murung, tidak bersemangat mengikuti kuliah pada tanggal-tanggal tertentu. Hal yang menyebabkannya juga bermacam-macam, khususnya uang saku. Mahasiswa yang mendapat dukungan dari sponsor atau orangtua yang berada, sering mengalokasikan dana untuk uang saku mahasiswa. Mahasiswa yang terlambat atau terhalang mendapat uang saku sering menunjukkan gejala psikologis yaitu murung, tidak bergairah, mukanya tidak berseri pada waktu mengikuti kuliah ataupun berinteraksi dengan sesame temannya. B. Identivikasi masalah C. Rumusan Masalah D. Dst.
PERPUSTAKAAN ONLINE. Penyedia layanan referensi online Contoh Skripsi Sarjana Pendidikan Agama Kristen(S.Pd.K),Tesis Magister Pendidikan Agama Kristen (M.Pd.K), dan Disertasi (D.Th.) Bidang Pendidikan Agama Kristen.