Siapakah Isa Almasih: Pertanyaan dan Jawaban Kristologi
Kristologi merupakan sebuah disiplin ilmu teologi dalam dunia Kristen yang secara akademisnya di Sekolah Tinggi Teologi maupun Universitas Kristen yang memiliki fakultas Teologi berusaha membahas Yesus Kristus dari sisi kemanusiaan dan keilahian-Nya. Dalam istilah teknis teologis dipakai istilah Kristologi atas dan Kristologi bawah. Kristologi atas itu merujuk kepada ketuhanan Yesus dan Kristologi bawah merujuk pada kemanusiaan-Nya.
Dalam konteks berpikir teologi seperti yang disebutkan di atas, maka jawaban atas pertanyaan siapakan Isa Almasih? Maka jawabannya sudah jelas. Isa Almasih adalah Tuhan dan manusia, atau yang di atas (Transenden) dan dibawah (Immanent). Imanensi itu diperkuat dengan kesaksian dalam Injil Matius bahwa Yesus disebut Immanuel yang berarti: TUHAN menyertai kita. TUHAN yang transenden atau yang maha tinggi menjadi dekat dengan manusia di dalam Yesus Kristus (manusia/inkarnasi).
Upaya memberi jawab atau pertanyaan siapakah Isa Almasih (Yesus)? Tentu mendorong kita untuk memeriksa jawaban historis yang diwarisi gereja dari abad kea bad. Gereja sejak konsili Nicea (325 AD) dan Chalcedon (451 AD) menjawab bahwa Yesus adalah Allah sejati dan Manusia sejati. Rumusan ini menjadi rumusan baku Kristologi, yaitu Yesus adalah Allah 100% dan Manusia 100%. Pada sisi yang lain, sebelum keluarnya keputusan Nicea dan Chalcedon, Gereja Antiokhia (Nestorius) dan Gereja Alexandria (Ciryllus) memiliki jawaban yang berbeda, Gereja Antiokhia yang dalam hal ini oleh Nestorius, Yesus dipahami dari sisi manusia, sementara Alexandria yang diwakili pemimpinnya yaitu Ciryllus memandang Yesus dari sisi keilahian-Nya. Kemudian dua pendapat yang saling bertentangan ini dipadukan dalam konsili Nicea dan Chalcedon 451 AD. Dalam konsili (sidang Gereja) di Chalcedon (Chalcedon merupakan sebuah tempat, sekarang merupakan bagian dari kota Istambul. Kota Istambul yang sekaran dulu (zaman PB) Konstantinopel dan Bizantium), di Chalcedon, gereja (para pemimpin gereja merumuskan pengakuan iman yang disebut dengan pengakuan iman chalcedon yaitu Yesus dalam kemausiaan penuh dan keilahian penuh dari pribadi ilahi Tritunggal Kudus.
Penjelasan di atas menegaskan bahwa Gereja tidak menjadikan Yesus sebagai Tuhan pada konsili Nicea 325 AD sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa orang Kristen yang masuk ke Agama tertentu dan mengajarkan Kristologi yang sesat yaitu Yesus dijadikan sebagai Tuhan oleh Gereja pada konsili Nicea 325. Konsili hanya mengakui dan bukan menjadikan Yesus Tuhan. Yesus itu TUHAN sejak ada atau kekal. Kapan Yesus ada ya sejak kekal. Keberadaan Yesus tidak dapat dimulai dari kemanusiaan-Nya.
Bila ada yang meneliti, silakan teliti "Kuasa Nama Yesus dalam Temuan Empiris" atau judul yang berbeda tetapi meneliti khusus tentang ada kuasa dalam Nama Yesus. Bisa diadakan penelitian dalam pendekatan Eksegesis maupun pendekatan teologi kontekstual. Bila perlu mengadakan penelitian tentang "Pengalaman Para Pendeta Tentang Kuasa Dalam Nama Yesus". Silakan diadakan penelitian kualitatif dengan cara pengamatan maupun wawancara dengan sejumlah pendeta yang punya pengalaman menggunakan nama Yesus dan orang sembuh, mengusir setan dalam nama Yesus. Penelitian dapat dilakukan berdasarkan denominasi seperti Gereja Calvinis, Lutheran, Pentakosta dll.
Salam