Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Wednesday, February 15, 2017

Pengaruh pemahaman konsep Anugerah terhadap kualitas pelayanan bidang Pemerintah

PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN TEOLOGIS TENTANG ANUGERAH MENURUT SURAT ROMA 6:12-14 TERHADAP KUALITAS PELAYANAN ORANG KRISTEN DALAM BIDANG PEMERINTAHAN

Masalah Penelitian

Kehidupan anggota jemaat ditentukan oleh tingkat pemahaman teologis tentang tema-tema tertentu yang berhubungan dengan iman Kristen. Salah satunya yakni anugerah. Kata anugerah ketika ditempatkan dalam pengajaran Alkitab maka kata ini mendapat makna yang dalam dan luas. Tentu kata anugerah yang dimaksud dalam pembahasan ini yakni kata anugerah dalam terminologi teologi Kristen.
Anugerah dalam terminologi teologi Kristen bersumber dari Alkitab yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Rujukan pada Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang anugerah tentu berkorelasi dengan kata asli yang dipakai yaitu Bahasa Ibrani dan Bahasa Yunani. Berdasarkan kata Ibrani dan Yunani, kemudian dilihat dalam konteks kata anugerah itu dipakai. Biasanya pendekatan itu lebih kepada eksegesis (usaha mendapat makna kata sesuai maksud penulis).
Eksegesis terhadap teks dimana kata anugerah diambil sangat mempengaruhi temuan makna tentang anugerah. Temuan makna ini demikian penting. Dikatakan demikian karena upaya eksegesis dilaksanakan untuk menghindari kemungkinan makna. Pendekatan eksegesis bertujuan untuk mendapatkan makna teks dan bukan kemungkinan makna teks. Oleh karena itu maka sebuah kata tidak dapat diartikan lepas dari konteksnya. Bila ini terjadi maka akan menghasilkan apa yang disebut kemungkinan makna. Padahal yang dicari adalah makna dan bukan kemungkinan makna.
Usaha mendapat makna terhadap kata anugerah dalam konteks teks kitab suci, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru yang diimplikasikan dalam pelayanan homilia, pelayanan literatur, pelayanan Pemahaman Alkitab, pelayanan Pemuda, pelayanan orang dewasa, akan mempengaruhi tingkat pemahaman tentang anugerah. Tingkat pemahaman tentang anugerah pada akhirnya bermuara pada kehidupan praktid dalam jemaat maupun masyarakat umum.
Masalah yang terjadi yakni dengan adanya perkembangan teknologi dan big teknologi yang sedemikian canggih tentu berpengaruh pada kehiduapan orang percaya. Perkembangan alat-alat teknologi sebagaimana yang terjadi masa kini sering membuat orang menjadi autonomous atau manusia merasa mandiri, mampu melakukan sesuatu tanpa harus dibantu oleh orang lain. Dalam konteks demikian muncul pertanyaan: apakah orang percaya masih membutuhkan anugerah? Bagaimana orang percaya membangun pemahamannya tentang anugerah seperti yang diajarkan Alkitab?
Kemajuan teknologi sebagaimana yang melanda dunia masa kini juga tidak dapat dihindari oleh orang percaya. Kemajuan itu dapat mempengaruhi pergeseran pemahaman akan anugerah Allah. Kemajuan ini membuat orang semakin mengalami kemanjaan dalam dunia fasilitas yang ada dalam dunia yang serba modern dan isntan. Perkembangan yang mempengaruhi manusia sampai pada perilaku instan akan berdampak pada pergumulan orang Kristen yaitu masih berlakukah anugerah atau anugerah tidak diperlukan lagi? Masalah yang dihadapi yakni orang Kristen salah mengartikan anugerah secara benar dan tepat.
Jadi, anugerah merupakan salah satu pengajaran penting yang tidak dapat dipisahkan dari ajaran Alkitab. Dalam kekristenan terdapat kepercayaan terhadap Anugerah TUHAN. Mengabaikan anugerah maka kekristenan kehilangan makna dan relevansinya. TUHAN yang dipercaya orang Kristen adalah sumber anugerah dan telah memberi anugerah kepada umat-Nya.

Semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.