Para mahasiswa Sarjana Pendidikan Agama Kristen, Magister Pendidikan Agama Kristen, Doktor Pendidikan Agama Kristen, saya mengusulkan sebuah variabel penelitian yang lagi tren dalam era digital di mana semua orang melakukan kegiatan yang saya sebut “Nunduk Android” atau “nunduk smartphone”. Yang saya maksudkan dengan nunduk disini yakni aktivitas setiap pribadi sejak pagi sampai malam sebelum istirahat malam, selalu melakukan kegiatan dengan handphone. Kegiatan itu dilakukan dengan cara nunduk sambil memperhatikan layar handphone dan menggesek dengan cari pada layar sentuh handphone, iPad, tablet dll.
Ketika ke gereja pun setiap orang pasti nunduk ketika baca Alkitab, anggota jemaat mengeluarkan handphone dan mulai membuka Alkitab elektronik yang didownload di handphone. Mungkin pendeta juga membaca Alkitab melalui tablet aple dll.
Handphone demikian berpengaruh, bahkan ada yang jatuh dari tangga karena serius membaca info atau mengirim pesan, atau bermain game dengan handphonenya. Di dunia transportasi juga handphone sangat berpengaruh. Misalnya pesan ojek online dengan menggunakan handphone, memesan makanan dengan menggunakan handphone, memesan tukang bersih juga dengan handphone, belanja juga dilakukan melalui handphone, rapat juga dapat dilakukan melalui handphone.
Di dunia pendidikan umum, handphone telah digunakan sebagai media pembelajaran. Penggunaan handphone dalam dunia pendidikan telah lama dilakukan. Program ini disebut dengan “mobile learning”, walaupun mobile learning tidak hanya terbatas pada handphone, dapat juga menggunakan laptop, iPad, Tablet, Komputer dll. Dari semua alat ini, handphone lebih mudah dibawa ke mana-mana. Dengan demikian mobile learning dengan handphone dapat dipakai dalam Sekolah Tinggi Teologi. Sayangnya beberapa STT yang menerima mahasiswa yang diasramakan melarang mahasiswanya memakai HP pada hariSenin sampai Jumat, sebenarnya bila kita berinovasi maka handphone dapat dipakai dalam pembelajaran mata kuliah apapun yang diberikan di Sekolah Tinggi Teologi. Saya sudah mencoba menerapkan pembelajaran dengan menggunakan handphone. Handphone peserta didik harus terkoneksi dengan internet. Sering ditemukan banyak kendala, seperti tidak ada koneksi internet, paket data habis dll. Namun kita harus mencoba inovasi. Inovasi yang saya maksudkan disini yakni menggunakan handphone sebagai media pembelajaran menggantikan Laptop dan LCD. Kita mudah membawa kemana-mana. Laptop tidak dapat diisi di kantong celana maupun baju, handphone bisa.
Suatu saat seorang teman saya mengundang saya mengajar mata kuliah “Pendidikan Agama Kristen Dalam Perjanjian Baru”. Kampusnya ada di Cengkareng. Saya tinggal di Cililitan. Saya kemudian pergi ke kampus tersebut dengan menggunakan “busway” (mobil oikumene), saya tidak merasa membawa beban yang berat, biasanya saya membawa laptop yang diisi dalam tas, sekarang cukup Handphone saja di kantong baju.
Pada waktu saya masuk ke ruang kuliah, mereka menawarkan laptop dan LCD namun saya katakan: saya menggunakan handphone sebagai media pembelajaran atau menggunakan pembelajaran dengan metode “Mobile Learning”.
Ketika kuliah dimulai, saya mengeluarkan handphone, mahasiswa juga demikian. Saya menulis link di papan tulis. Link tersebut adalah link yang akan mengantar para mahasiswa menemukan bahan ajar saya yang sudah saya simpan di Google Drive. Seseblumnya saya sudah membuat shortener link (menyingkat link) dengan menggunakan www.bit.ly. Saya mempersingkat link karena link dari google drive sangat panjang jadi saya persingkat dengan bantuan bit.ly
Sekarang bila ada yang mau meneliti maka judul penelitiannya dapat dirumuskan demikian:
“Efektivitas Mobile Learning Pendidikan Agama Kristen di SD/SMP/SMA/STT .....
Silakan lihat contoh "Mobile Learning" di Link ini: https://bit.ly/2Vtx6L6
Semoga bermanfaat
Bila mau diskusi silakan kontak saya