Analisis di atas menggunakan criteria interpretasi skor.
Angka 0 % - 20 % = Sangat Lemah
Angka 21 % - 40 % = lemah
Angka 41 % - 60 % = Cukup
Angka 61 % - 80 % = Kuat
Angka 81 % - 100 % = Sangat kuat
Perhitungan di atas sekadar contoh, operasionalisasinya dalam Bab IV
A. Kesimpulan
Dalam kajian bab II telah dikemukakan Pola Asuh .... terhadap Penyimpangan .... dalam bab IV telah diadakan analisis data terhadap 134 responden dengan hasil pengaruh pola asuh orangtua terhadap penyimpangan perilaku siswa SD .... dengan kesimpulan sebagai berikut.
Pengaruh pola asuh orangtua terhadap penyimpangan perilaku anak berada pada pengaruh 19,70 % - 43,88% . Angka ini menunjukkan bahwa pengaruh pola asuh terhadap penyimpangan perilaku anak di SD dapat dikategorikan dalam dua level yaitu level lemah dan cukup.
1. Level Lemah berada pada angka 0% - 20 % = Sangat Lemah; Angka 21% - 40 % = Lemah. Temuan olah data menunjukkan angka terendah dari level lemah berada pada angka 19,70 %. Angka ini memberi makna bahwa pengaruh pola asuh orangtua terhadap beberapa beberapa sikap yang dikatorikan dalam penyimpangan perilaku anak masi dianggap lemah.
2. Level Cukup. Pada aspek lain, temuan penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pola asuh orangtua terhadap penyimpangan perilaku berada pada angka tertinggi yaitu 43,88 % yang dikategorikan dalam level Cukup. Artinya ada pengaruh pola asuh orangtua yang cukup mempengaruhi perilaku anak sehingga penyimpangan perilaku anak menjadi berkurang dalam level-level penyimpangan sebagaimana yang dikemukan dalam instrumen penelitian. Level Cukup berada pada angka Angka 41% - 60% = Cukup
B. Saran-saran
Saran –saran yang dapat diberikan dalam akhir bab ini, yaitu:
1. Para orangtua dapat meningkatkan pola asuh yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap yang baik pada anak sehingga anak memiliki kemampuan mengatasi penyimpangan perilaku yang dihadapi di sekolah dan masyarakat
2. Para Guru dapat bekerja sama dengan orangtua dalam hal memberikan masukan kepada para orangtua akan pola asuh terhadap anak. Kerja sama ini penting karena para guru memiliki pengetahauan yang memadai tentang pola asuh orangtua
3. Para guru dapat mempengaruhi anak dengan pola asuh sebagai orangtua kedua di sekolah. Dengan demikian penyimpangan perilaku anak dapat diminimalisasi
4. Perlu juga orangtua dan guru mendoakan anak sehingga terbentuk kesadaran dalam diri anak dalam hal mewujudkan perilaku yang baik.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.