Judul Variabel Penelitian:
HUBUNGAN ANGPAO DALAM BUDAYA TIONGHOA DALAM PELAYANAN KEPENDIDIKAN KRISTEN TERHADAP SUKACITADALAM PELAYANAN GEREJA ….
Setiap orang dalam kebudayaan sendiri maupun kebudayaan yang telah dipengaruhi selalu memiliki cara dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain. Ada sebuah kebudayaan yang bertahan dari generasi ke generasi dalam kebudayaan Tionghoa, salah satunya yakni “Angpao”. Angpao atau amplop merah. Amplop merah itu tidak bermaksud mengusir Nian dalam legenda Tionghoa, tetapi nian-nian lain dalam diri manusia. Angpao diberikan pada saat Imlek, pesta pernikahan, perayaan ulang tahun, dan acara syukuran perusahan. Saya pernah dapat amlop merah dari seorang teman pendeta Tionghoa. Waktu saya dapat amplop merah atau Angpao (Hanzi: 紅包, pinyin: hóngbāo), isinya membuat nian-nian dalam diriku lari meninggalkan hatiku (ha ha ha bercanda), bukan Nian dalam arti Legenda Tionghoa.
Beberapa sumber yang say abaca, Angpao pada praktiknya, khususnya dalam perayaan tahun baru Tionghoa, biasanya diberikan kepada orangtua. Besarnya, maksudnya isi angpao. Pemberian itu tentu didasarkan pada kepada siapa dan untuk tujuan apa memberi angpao. Pada perayaan tahun baru Imlek, “Angpao itu biasanya diberikan oleh orang yang sudah berkeluarga kepada mereka yang belum berkeluarga. Namun sebenarnya tidak menutup kemungkinan juga jika seseorang telah mapan, sementara banyak saudaranya yang masih belum mapan. Sah-sah saja jika mereka ingin tetap memberikan, juga bisa dianggap sebagai perbuatan baik.”
Postingan di atas menginspirasi untuk mendapatkan masalah penelitian dan merumuskan variabel penelitian yang tepat untuk diteliti secara kuantitatif maupun kualitatif.
HUBUNGAN ANGPAO DALAM BUDAYA TIONGHOA TERHADAP SUKACITA DALAM PELAYANAN KEPENDIDIKAN KRISTEN