Blog ini berisi info pendidikan, tidak diperkenankan tampilan iklan dewasa. Silakan Baca Postingan baru 2024 tentang judul-judul penelitian mahasiswa dan masalah penelitian. Dilarang Keras Mengkopi Paste Artikel dalam Blog ini tanpa izin pemilik blog. Bila Anda mengkopi paste, saya akan laporkan ke DMCA dan blog Anda dapat dihapus.Copi paste dapat diketahui melalui www.google.co.id/. Selamat Paskah 2024. Imanuel

Sponsor

Sponsor

Sunday, April 24, 2016

Temuan Bab IV Disertasi memakai metode kualitatif

BAB IV
PAPARAN DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Gambaran umum Objek Penelitian

Penelitian pada prinsipnya memiliki objek penelitian, objek penelitian dalam penelitian mahasiswa (disertasi) ini yaitu peserta didik dan pendidik yang melakukan kegiatan proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Teologi. Beberapa STT yang dipilih yaitu STT terletak di Jakarta Timur.
Mahasiswa yang berada di empat STT di atas berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Memiliki karakter dan budaya yang berbeda pula. Fasilitas yang dimiliki sekolah pun berbeda-beda, ada yang memiliki kampus tersendiri, dan ada pula yang menyewa tempat perkuliahan.
Fasilitas belajar, seperti papan tulis dinilai memilki kelayakan, alat-alat menulis seperti spidol tersedia, media pembelajaran, khususnya LCD/Infocus terbatas sehingga tidak semua dosen memakai LCD/infokus dalam proses pembelajaran atas mata kuliah yang diasuh dosen.
Waktu belajar, ada yang pada pagi hari yaitu mulai pukul 08.00 – 12.00, ada pula kuliah siang yaitu pukul 13.30 – 15.20 untuk mata kuliah yang berbobot 2 sks. Ada pula yang melaksanakan kuliah pada sore hari sampai malam yaitu mulai pukul 16.00 – 21.00.

B. Temuan Penelitian

Penelitian apapun selalu memiliki ontology (hakikat realitas yang diteliti), dan epistemology (membangun pengetahuan yang sesuai dengan hakekat realititas yang diteliti), dan aksioligi (kemanfaatan hasil penelitian). Dalam penelitian ini hakekat salah satu dari sekian banyak realitas (ada) yang diteliti oleh penulis adalah pembelajaran (peserta didik dan pendidik), pengetahuan yang hendak dibangun adalah efektivitas proses pembelajaran atau tercapainya tujuan pembelajaran yaitu perubahan pada peserta didik yang meliputi domein kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka dalam kajian teori telah ditemukan teori efektivitas proses pembelajaran, yang selanjutnya ditetapkan dalam penelitian ini menjadi landasan dalam meneliti efektivitas proses pemelajaran dengan beberapa variable bebas yang mempengaruhi efektivitas tersebut. Teori efektivitas proses pembelajaran yang dimaksud yaitu menurut Wina Sanjaya (2011:59), efektivitas pembelajaran teriri atas: tujuan, isi/materi, metode, media, evaluasi.
Dalam konteks epistemology penelitian variable efektivitas sebagaimana yang dimaksud di atas (menurut teori Wina sanjaya), apakah pengetahuan ini benar, yakni efektivitas proses pembelajaran dapat terjadi dalam diri peserta didik bila dosen telah merumuskan tujuan pembelajaran, dan berusaha memakai proses-proses seperti: memilih materi yang cocok dengan tujuan yang hendak dicapai, menggunakan strategi dan metode sehingga tujuan pembelajaran tercapai, selain itu untuk mencapai efektivitas proses pembelajaran maka penggunaan media menjadi hal yang penting, dan untuk mengetahui bahwa tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai maka digunakan evaluasi atau penilaian.
Secara epistemology dapat dikatakan bahwa pengetahuan yang benar adalah persesuaian antara pengetahuan dengan realitas (validitas). Pengetahuan yang benar adalah sesuai dengan kenyataan yaitu objek yang diteliti. Dalam konteks pemahaman demikian maka disebar instrument kepada objek penelitian yaitu para mahasiswa di STT. Artinya apakah yang dikatakan dalam teori efektivitas proses pembelajaran yaitu bahwa untuk terjadinya belajar yang efektif dalam diri peserta didik maka unsure-unsur yang harus ada dan dikelola secara baik yaitu (1) merumuskan tujuan mata kuliah, (2) memilih materi, (3) memakai metode, (4) memakai media, (5) mengadakan evaluasi untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan pembelajaran. Benarkan demikian pada peserta didik (mahasiswa) di STT?
Untuk maksud inilah disebarkan angket kepada mahasiswa di STT sebagai dasar empiris (kenyataan), kenyataan lapangan yaitu pada objek yang diteliti. Di sini penulis menggunakan kebenaran teori dan kebenaran empiris (fakta lapangan) yaitu apakah para mahasiswa mengalami perubahan belajar dalam diri mereka atas setiap mata kuliah karena menemukan dosen di STT yang memulai kuliah dengan perumusan tujuan yang jelas dan dikomunikasikan kepada mahasiswa, apakah benar bila dosen memakai materi kuliah yang baik maka akan tercapai tujuan pembelajaran, apakah benar jika dosen memakai media dalam proses pembelajaran maka peserta didik akan mengalami perubahan (kognitif, afektif dan psikomotorik), apakah benar teori yang menyatakan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran maka diperlukan evaluasi atau penilaian.? Semuanya ini akan dibuktikan berdasarkan penelitian lapangan dengan cara menyebarkan angket dan dianalisis secara kualitatif.
Pemahaman yang sama juga dihubungkan pada variable-variabel bebas yang mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran di STT . Artinya, apakah kompetensi paedagogik dalam hal merumuskan standar kompetensi, kompetensi dasar serta indicator-indikator mempunyai pengaruh terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT (fakta empiris/penelitian lapangan), apakah motovasi berprestasi dosen mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran?, apakah itegrasi pendidikan karakteristik unggul berdasarkan didaktik Yesus mempengaruhi efektivitas proses pembelajaran yaitu terjadi perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik (mahasiswa) di STT ? Apakah pemanfaatan weblog (blog) yang gratis seperti wordpress dan blogspot mempengaruhi mahasiswa di STT dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan? Berdasarkan maksud yang demikian (yang telah dipaparkan di atas), maka temuan-temuan dalam penelitian disertasi ini difokuskan kepada masalah yang telah dirumuskan dalam penelitian, yaitu:

(1) Bagaimana efektivitas proses pembelajaran di STT ?
(2) Bagaimana pengaruh kompetensi paedagogis dosen terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT ?
(3) Bagaimana pengaruh motivasi berprestasi dosen terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT ?
(4) Bagaimana pendidikan karakteristik unggul berdasarkan didaktik Yesus
terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT ?
(5) Bagaimana pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT ?
(6) Bagaimana pengaruh kompetensi paedagogis dosen, motivasi berprestasi dosen, pendidikan karakteristik unggul berdasarkan didaktik Yesus, pemanfaatan blog sebagai media pembelajaran secara sendiri-sendiri dan bersama-sama berpengaruh terhadap efektivitas proses pembelajaran di STT ?

1. Efektivitas proses pembelajaran di STT

Temuan data pada variable efektivitas proses pembelajaran di STT dapat diperoleh berdasarkan hasil sebaran angket kepada mahasiswa yang dipaparkan sebagai berikut: Sebelum memaparkan hasil angket maka pedoman angket ini adalah bertolak dari definisi konseptual dan operasional dari variable Y yaitu efektivitas proses pembelajaran adalah penilaian mahasiswa terhadap efektivitas tercapainya tujuan pembelajaran yang mereka alami pada waktu mengikuti kuliah untuk setiap mata kuliah yang dilaksanakan di STT (variable terika/ Y). Ini berarti apa yang ada dalam angket adalah penilaian mahasiswa.

Alternatif penilaian:

4/1. SE = Sangat efektif
3/2/ E = Efektif
2/3 KE = kurang efektif
1/4 TE = Tidak Efektif

INSTRUMEN (Y): Efektivitas proses pembelajaran di STT
No Pernyataan Jml responden yg memilih pernyataan SE Jml responden yg memilih pernyataan E Jml responden yg memilih pernyataan KE Jml responden yg memilih pernyataan
Maaf olah data secara kualitatif dalam postingan ini dihapus karena tidak terbaca secara baik dalam sistem blog. Mungkin karena postingan sudah banyak. Nanti saya posting dalam postingan selanjutnya

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.