Dalam tradisi Yahudi kuno, Kitab Esther merupakan salah satu kitab yang sangat dihormati. Kitab ini, meskipun ditempatkan dalam kanon sebagai bagian dari ketubim (atau Hagiographa), namun Maimonides, seorang rabbi Yahudi, menyatakan bahwa seandainya semua kitab PL musnah pada hari ketika Mesias datang, kitab Esther dan Pentateukh akan tetap ada (A.H. Sayce, 1889:100). Itulah sebabnya, kitab ini biasanya juga disebut Megillah yang berarti “volume” ketimbang istilah Megillath Esther yang berarti “volume kitab Esthter”. Sebutan ini menandai posisinya yang sangat terhormat, dimana kitab ini ditulis dalam sebuah gulungan yang tersendiri untuk digunakan atau dibaca pada perayaan Purim (Edwin M. Yamauchi, 1980:100). Kitab Ester juga berisi nilai sastra yang tinggi. Walaupun begitu, ada pula yang menolak Ester masuk dalam kanon.
Jadi ada yang menerima dan adapula yang menolak kitab Ester.
Kiranya menginspirasi masalah penelitian bagi mahasiswa yang sedang menacari masalah penelitian.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.