CONTOH BAB I Skripsi
Contoh BAB I Tesis
CONTOH BAB I Disertasi
Contoh BAB I Tesis
CONTOH BAB I Disertasi
Contoh
Latar Belakang Masalah Bab I dan II Kajian Teori
Bagi
mereka yang berminat untuk mendapatkan bahan-bahan refrensi yaitu contoh
pembuatan Bab I, khususnya latar belakang masalah dan kajian teori Bap II maka
dapat memesannya dengan menyediakan ongkos mengkonsep, mengetik dan biaya
pemeliharaan web dan koneksi internet dengan harga perjudul Rp -......,00 (satu
judul/variabel penelitian mulai dari Bab I dan II). Jika berminat mendapatkan
maka dapat menghubungi kami. Setelah itu bahan akan dikirim ke pemesan setalah
pemesan membayar biaya pembuatan contoh-contoh karya ilmiah. Bahan (Bab I dan
II) yang dikirim bukan pelagiat tetapi karya sendiri/pemilik weblog. Bahan yang
dikirim dapat membantu Anda mengerjakan bab I dan II.
BAB II
Kajian Teoritis-Teologis, Kerangka
Berpikir dan Hipotesis
A.
Kajian Teoritis-Teologis
Kajian
teoritis teologis yang dimaksud disini yakni pembahasan tentang variabel yang
diteliti. Setiap variabel dijelaskan dengan memakai teori (pendapat para
ahli/penulis buku) yang bersifat umum. Kemudian dibangun sebuah kajian teologis
terhadap variabel yang dibahas.
Misalnya
dalam contoh ini, dibahas tentang variabel Keteladanan Guru dan Pembentukan
karakter peserta didik. Berdasarkan pada dua variabel ini maka perlu dibahas
secara teoritis dan teologis tentang keteladanan guru dan pembentukan karakter
peserta didik.
Contoh:
1.
Pengertian Keteladan Guru PAK
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, keteladanan atau teladan adalah sesuatu yang
patut ditiru atau baik untuk dicontoh. Keteladan itu berupa perbuatan,
kelakuan, sifat dan sebagainya (Tim Penyusun, 2007:1427). Sedangkan Keteladanan
Guru Pendidikan Agama Kristen adalah sejumlah perilaku atau kebiasaan Guru PAK
yang dapat dijadikan sebagai contoh untuk diikuti peserta didik. Karakter guru
merupakan kebiasaan yang terbentuk dalam diri guru karena pengalaman relasi
dengan TUHAN, pemahaman terhadap isi Alkitab yang diajarkan Guru PAK, kebiasaan
baik yang terbentuk karena lingkungan. Dalam hal ini seorang Guru Pendidikan
Agama Kristen memiliki sejumlah sifat mulia dalam dirinya. Sifat mulia inilah
yang menjadikan guru menjadi teladan bagi peserta didik.
Di
atas merupakan contoh teori tentang pengertian Keteladanan Guru PAK
2.
Jabatan Guru Pendidikan Agama Kristen
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, “guru diartikan sebagai orang yang pekerjaannya
mengajar dan dimaknai sebagai tugas profesi. Sedangkan menurut Ornstein dan
Levine (dalam Soetjipto, 2007:15-16) menyatakan jabatan guru memerlukan bidang
ilmu dan keterampilan yang menopang dalam melaksanakan tugas pengajaran dan
pendidikan. Oleh karena itu seorang guru memerlukan pelatihan khusus dengan
waktu yang panjang, menerima tanggung jawab terhadap keputusan yang diambil dan
unjuk kerja yang ditampilkan yang berhubungan dengan layanan yang diberikan.
Bila
jabatan guru dihubungkan dengan profesional maka tugas guru PAK Guru memerlukan
keahlian khusus. Dalam hubungan dengan keteladanan maka profesionalisme guru
terlihat dari keteladanannya dalam mengajar peserta didik yakni keteladanan
dalam pelayanan, yang khas, diakui, dan dihargai oleh masyarakat dan
pemerintah. Keteladanan melalui kegiatan profesional nampak dalam pelayanan
kependidikan yang dilaksanakan oleh Guru PAK. Bila Guru PAK memberi layanan
menguasai betul materi yang diajarkannya dan mempunyai citra yang baik di
masyarakat dan dapat menunjukkan bahwa guru layak menjadi panutan atau teladan
bagi masyarakat yang ada disekelilingnya.
B.
Kerangka Berpikir
Keteladanan
Guru Pendidikan Agama Kristen merupakan sejumlah kebiasaan baik yang terbentuk
dalam diri Guru Pendidikan Agama Kristen yang dapat mempengaruhi perilaku
peserta didik ke arah perilaku yang lebih baik. Semakin baik Guru PAK
menampilkan sifat-sifat unggul dalam dirinya maka karakter tersebut akan
mempengaruhi peserta didik.
C.
Hipotesis
Jika
guru PAK menunjukkan keteladanan maka peserta didik akan mengalami perubahan
dalam karakter. Artinya semakin baik guru PAK menunjukkan teladan maka semakin
terbentuk sifat-sifat unggul dalam diri peserta didik.
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.